JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria akhirnya buka suara menanggapi kabar pemecatan Mohamad Taufik sebagai kader Partai Gerindra.
Riza Patria yang juga Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta mengaku baru mendengar informasi soal pemecatan Taufik dari partai besutan Prabowo Subianto.
Pria yang juga akrab disapa Ariza itu pun menerangkan, pemecatan kader Partai Gerindra sejatinya menjadi kewenangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sementara, sejauh ini, katanya, DPP belum memutuskan soal pemecatan Taufik karena hal tersebut baru sekadar rekomendasi.
"Ya, baru tadi juga mendengar informasi dari media, sejauh yang saya tahu itu hasil sidang MKP Majelis Kehormatan Partai, bentuknya baru rekomendasi. Jadi DPP sendiri belum memutuskan, itu kan rekomendasi nanti disampaikan kepada DPP," ujar Ariza saat ditemui awak media di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 8 Juni 2022.
Ariza mengatakan, terkait pemecatan Taufik sebagai kader Partai Gerindra adalah kewenangan DPP daripada rekomendasi Majelis Kehormatan Partai.
"Nanti DPP sendiri yang akan rapat menyikapi rekomendasi daripada Majelis Kehormatan Partai," kata Riza.
Namun demikian, Riza berharap, apapun kebijakan yang diambil Partai oleh DPP tentu kebijakan yang baik untuk semuanya.
"Itu harapan kami di DKI Jakarta, dan kami tentu berharap Gerindra ke depan di Jakarta, apalagi di tingkat nasional bisa lebih baik lagi," jelasnya.
Ariza mengatakan, keputusan sidang Majleis Kehormatan Partai yang menyebut sudah memecat Taufik sebagai kader Partai Gerindra harus direkomendasikan ke DPP Partai Gerindra. Sebab kewenangan dalam mengambil keputusan itu ada di DPP Partai.
"Hasil keputusan sidang Majleis Kehormatan Partai, itu hasilnya disampaikan dulu ke DPP, rekomendasi nanti DPP itu yang akan memutuskan hasil sidangnya seperti apa," tandas Ariza.
Sebab, kata Ariza, rekomendasi tersebut nanti akan diputuskan oleh DPP, apakah rekomendasi itu bisa diterima atau tidaknya.
"Saya sebagai Ketua DPD DKI Jakarta tentu akan patuh, taat terhadap partai apapun nanti keputusan yang diambil akan kami laksanakan," pungkas Ariza.
Diberitakan sebelumnya, Majelis Kehormatan Partai Gerindra secara resmi mengumumlam pemecatan Mohamad Taufik sebagai kader Partai Gerindra terhitung Selasa, 7 Juni 2022.
Wihadi menyebut, Taufik dipecat karena telah terbukti melakukan perbuatan yang bertentangan dan tidak sejalan dengan arah kebijakan Partai Gerindra.
Adapun yang Mohamad Taufik langgar ialah sumpahnya selaku kader Partai Gerindra yang menentukan untuk tunduk dan patuh kepada ideologi dan disiplin partai serta menjaga kehormatan, martabat, dan kekompakan partai.
"Saudara M Taufik selaku kader Partai Gerindra, diketahui telah banyak memberikan statement atau pernyataan-pernyataan di media-media pemberitaan nasional terkait dengan pergantian dirinya sebagai wakil ketua DPRD DKI Jakarta," tandasnya.
Lihat juga video “Momen Anies Baswedan Takziah ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil”. (youtube/poskota tv)
Selain itu, Wihadi juga menyebut, banyak pernyataan Mohamad Taufik yang bohong alias tidak benar yang juga menyudutkan Partai besutan Prabowo tersebut.
"Padahal diketahui dari pernyataannya tersebut banyak yang tidak benar dan telah menyudutkan Partai Gerindra, bahkan telah membuat gaduh kehidupan masyarakat serta dalam internal Partai Gerindra," pungkas Wihadi. (cr01)