Nah Ini Dia

Cinta Ditampik Janda Muda Balitanya Buat Pembalasan 

Minggu 05 Jun 2022, 06:48 WIB

GAGAL nonton Formula-E karena tak ada yang nraktir tiket, tak sekecewa kandasnya cinta Rohmad, 30, kepada janda Erlina, 32. Bayangkan, sudah memberi lampu ijo, begitu Rohmad mendeklarasikan cintanya, kok ditolak.

Saking kecewa dan jengkelnya, anak balita sijanda dicekik sampai mati sebagai balas dendam.

Banyak orang kecewa karena tak dapat traktiran tiket formula-E di Ancol kemarin sore. Orang penasaran, seperti apa sih balapan mobil listrik yang menghabiskan dana lebih dari Rp 560 miliar, tapi durasinya hanya 60 menit.

Uang sebegitu banyak ludes mak krunyus hanya dalam  waktu singkat. Coba uang segitu jika dipakai nanggap wayang dengan dalang top sekelas Ki Anom Suroto, bisa dapat lebih dari 1500 kali pertunjukan dan berlangsung pukul 21:00 sampai menjelang subuh.

Tapi bagi Rohmad warga Pasar Bungo Kabupaten Bungo Jambi ini, lebih kecewa ketika gagal mempersunting janda bahenol Erlina. Ibarat kendaraan, si janda kan bisa dipakai sampai tua hingga puluhan tahun, yang penting rajin ganti olie.

Maka setelah dengan nyata dan telak cintanya ditolak, Rohmad serasa kehilangan pegangan, karena tak bisa lagi pegang-pegang. Kapan lagi dapat janda cantik yang siap diajak melarat?

Ya, Rohmad memang korban bonus demografi yang tak beruntung. Sebagai SDM bermutu rendah yang kurang makan bangku sekolah, susah diterima kerja jadi ASN atau perusahan swasta.

Walhasil bisanya hanya jadi pekerja serabutan, yang penghasilannya tidak ajeg dan tidak menentu.

Namun demikian dia pede saja mendekati janda beranak satu usia balita itu. Ketika diajak jalan bareng dan makan bareng di Warteg, masih mau. Pokoknya ibarat partai Erlina siap diajak koalisi menuju 2024.

Maka Rohmad pun kemudian mendeklarasikan cintanya di pojok alun-alun kecamatan. Ternyata dia menolak secara halus. “Gimana sih, kelihatan memberi lampu hijau, begitu diajak menikah kok menolak?” gerutu Rohmad.

Cinta Rohmad pada Erlina memang setinggi gunung Mahameru atau sepanjang Jalan Gunung Sahari, Jakarta. Tapi Erlina kan tidak membutuhkan cinta yang tumpuk undung, tapi jaminan keberlangsungan ekonomi rumahtangg. Maka kemudian Erlina berpaling ke tokoh alternatip yang ekonominya lebih mapan.

Janda itu pun siap diajak mapan turu (tidur) dalam bingkai rumahtangga sakinah penuh mawadah wa rahmah, sukur-sukur punya pembantu bernama Sukinah.

Rohmad jadi sakit hati. Sebagai balas dendam, anak Erlina yang baru usia balita itu diajak pergi. Dia mau saja karena sudah kadung akrab. Di tempat sepi daerah Pasar Bawah, balita itu dicekik hingga tewas.

Dengan alasan ingin mati bersamanya, Rohmad berkali-kali minum racun serangga, tapi tak mati-mati juga. “Ini racun serangga atau limun sih?” keluh Rohmad.

Sejurus kemudian, tanpa menunggu waktu lama, janda Erlina menemukan lokasi eksekusi itu. Dia meratapi nasib putrinya, tapi juga tidak terima atas perlakuan sadis pada balita yang tak tahu persoalan orangtuanya. Maka Rohmad pun dilaporkan ke Polsek Pasar Bungo dan ditangkap.

Erlina lebih realistis, kawin sama Rohmad dapatnya bonggol melulu, bukam benggol! (GTS)
    
 

Tags:
Nah Ini Dia

Administrator

Reporter

Administrator

Editor