Nah Ini Dia

Bini Kena Kanker Payudara, Istri Tetangga pun Jadilah

Sabtu 04 Jun 2022, 05:29 WIB


SEJAK istri terkena penyakit kanker payudara, Jakiman, 40, sebagai lelaki harus puasa ranjang berkepanjangan. Saking tak kuatnya puasa syahwat, libidonya disalurkan ke Ngatemi, 35, bini tetangga.

Tapi sial, baru saja saling lepas celana di gubuk persawahan, eh..... ketahuan suami Ngatemi. Gemparlah di tengah malam.

Kanker payudara penyakit yang bisa mematikan penderitanya, ada juga yang bisa disembuhkan dengan cara diamputasi. Bila sudah berumahtangga, yang menderita bukan saja si penderita, tapi juga suaminya.

Sebab dia kehilangan kebutuhan pokok dari 9 paket sembako. Jika punya iman, dia masih bisa mengendalikan “si imin”. Tapi jika tidak, suami bisa geratakan ke mana-mana mencari penyaluran.

Jakiman seorang petani di Pagerwojo Kabupaten Tulungagung (Jatim), adalah salah satu suami yang sedang kena musibah tersebut. Istrinya, Pawiti, 37, sudah beberapa waktu lamanya menderita sakit kanker payudara.

Dia benar-benar terdampak karenanya. Meski di masa pandemi Corona sering terima paket sembako, kebutuhan pokok yang satu ini tak pernah terakomodir.

Puasa Ramadan 29 atau 30 hari, Jakiman masih kuat, tapi puasa ranjang tanpa batas waktu, sungguh menyiksa lahir dan batinnya. Mau kawin lagi, di samping tak tega pada istri, juga tak ada dana cukup untuk poligami.

Solusinya kemudian, main mata dengan Ngatemi, bini tetangga sendiri yang rupanya memahami aspirasi arus bawah Jakiman. Ibarat sepeda motor, bersama Ngatemilah si Jakiman berhasil “ngetap olie” sampai berliter-liter dan item lagi!

Sejak itu, asal ada peluang Ngatemi melayani kebutuhan biologis suami tetangga tersebut. Tempatnya bukan di hotel Tulungagung atau Kediri dan Trenggalek, tapi cukup di gubuk tengah sawah di malam hari melalui pahe (paket hemat).

Ketika mereka berbuat mesum diiringi simponi suara jangkrik dan katak sawah. Tak ada lampu penerangan, kecuali bintang-bintang kecil di langit yang biru, amat banyak menghias angkasa......

Beberapa hari lalu kembali Ngatemi-Jakiman janjian untuk berbagi cinta di gubuk asmara. Maka sehabis Isya Ngatemi pamitan ke suami bahawa mau ke rumah saudara di kampung lain, meski masih satu kelurahan. Tapi anehnya, sampai pukul 22:00 kok belum pulang. Takut terjadi apa-apa, Dalimin, 42, segera menyusulnya ke sana.

Tapi di rumah Jaya Tambah ternyata Ngatemi tak ditemukan. Akhirnya bersama tuan rumah, dilakukan pencarian. Ndilalah kersaning Allah, seperti ada yang menuntun, Jaya Tambah berinisiatip potong kompas lewat sawah.

Lha dalah...... di tengah bulak kok ditemukan ada orang duduk-duduk di gubuk. Begitu disorot baterai, alangkah kagetnya karena mereka adalah Ngatemi dan Jakiman yang tengah memelorotkan celana masing-masing.

Meski keduanya sudah kembali mengenakan celananya secara sempurna, Dalimin yakin bahwa telah atau akan terjadi perselingkuhan. Keduanya lalu diserahkan ke Pak RT, dan Pak RT meneruskan ke Polsek Pagerwojo.

Dalam pemeriksaan Jakiman mengakui bahwa dia sampai “nunut” ke bini tetangga sendiri karena istrinya sudah lama terkena penyakit kanker payudara. “Jadi mohon Pak polisi memaklumi....” kata Jakiman memelas.

Nunut itu ya di bak belakang truck, bukan ke istri tetangga. (GTS)

           

Tags:
Nah Ini Dia

Administrator

Reporter

Administrator

Editor