408 Jemaah Haji Asal Subang Tiba di Embarkasi Asrama Haji Kota Bekasi 

Jumat 03 Jun 2022, 14:19 WIB
Jamaah haji asal Subang Jawa Barat saat melakukan pemeriksaan oleh petugas medis di Embarkasi asrama haji Kota Bekasi. Jumat (3/6/2022) pagi. (Ihsan Fahmi).

Jamaah haji asal Subang Jawa Barat saat melakukan pemeriksaan oleh petugas medis di Embarkasi asrama haji Kota Bekasi. Jumat (3/6/2022) pagi. (Ihsan Fahmi).

BEKASI, POSKOTA.CO.ID  - Pemberangkatan calon haji kloter pertama asal Subang Jawa Barat telah tiba di embarkasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Kota Bekasi, Jum'at (3/6/2022) pagi.

Kepala kantor wilayah Kementerian Agama, Provinsi Jawa Barat, dan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Bekasi, Ajam Mustajam mengungkapkan terdapat 408 Jemaah asal Subang Jawa Barat.

"Jamaah ini berasal dari Kabupaten Subang yang jumlahnya 408 jamaah yang terdiri dari petugas kloter 4, PPHd 2," ujar Ajam Mustajam saat ditemui wartawan Jum'at (3/6/2022).

Ia menginformasikan, terdapat calon haji yang tengah menderita sakit, dan diharapkan sembuh ketika  akan berangkat di kloter selanjutnya.

"Kabar dari PPIH Kabupaten Subang ada yang sakit, kalau sakitnya sudah sembuh akan diberangkatkan di kloter berikutnya," sambungnya.

Pantauan Poskota.co.id, rangkaian persiapan teknis dan pembekalan para calon haji pun terlihat di gedung Aula Kedatangan.

Calon haji pun dilakukan pemeriksaan ketat dengan cara dilakukan tes kesehatan lanjutan oleh petugas medis yang berjaga.

Calon haji pun terlihat juga menenteng koper barang bawaan sambil memperhatikan barisan, dan sesekali terlihat jemaah berkoordinasi dengan pihak petugas di Embarkasi Asrama Haji Kota Bekasi.

Dalam kloter pertama tersebut, Ajam Mustajam menjelaskan, 408 calon jemaah haji asal Subang memiliki 40 regu dan 10 rombongan.

Pihak Saudi Arabia memberikan imbauan tetap lakukan protokol kesehatan serta pembuatan usia.

"Secara khusus itu yaitu hanya protokol kesehatan kemudian khususnya itu ya pembatasan usia, itu yang ditentukan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi, usia dan PCR," tutup Ajam Mustajam. (Ihsan Fahmi).

Berita Terkait
News Update