SALAH satu obyek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan dalam dan luar negeri yakni Pura Tanah Lot yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Sebenarnya, secara fisik pesona Tanah Lot, adalah batu karang terpisah dari daratan Bali, di sana ada Pura dengan banyak cerita. Suasana itu bertambah cerita ketika sore, daya tarik kuat alam, terlalu sayang kalau dilewatkan, yakni menikmati sunset di Tanah Lot.
Letaknya yang berada di ujung Perairan Selat Bali membuat setiap hari kawasan ini dikunjungi ribuan orang wisatawan. Untuk melengkapi para wisatawan, pengelola Tanah Lot menyiapkan restoran beraneka ragam makanan halal dengan harga yang terjangkau.
Selain itu, Pemkab Tabanan juga menyediakan puluhan kios yang menjual oleh-oleh khas Bali seperti makanan, kaos, kemeja, kerajinan tangan, patung dan lainnya. Harga yang ditawarkan juga tidak mahal dan masih bisa nego.
I Gede Manuaba, salah satu pekerja di restoran di Tanah Lot mengaku senang karena saat ini wisatawan yang berkunjung ke Bali sudah normal, pasca terpuruk karena pandemi Covid-19.
“Selama dua tahun kami dirumahkan oleh perusahaan. Beruntung kami masih digaji meski tak penuh. Sudah tiga bulan ini kami dipanggil kembali untuk bekerja. Semoga pariwisata di Bali terus ramai wisatawan dalam dan luar negeri,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Laksmi, pemilik villa di kawasan Tanah Lot yang menyebut tingkat hunian di villa di daerah tersebut sudah normal.
“Sekarang penginapan di Tanah Lot juga ramai oleh wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Ekonomi mulai tumbuh. Semoga cepat normal ya,” ujarnya.
Lanskap Eksotik
Tanah Lot adalah lanskap eksotik, perpaduan buatan alam dan peradaban Bali klasik. Antara pulau karang di hiasi riak-riak laut dan dijaga oleh kawalan budaya tradisi yang kental.
Inilah yang tiada henti menjadi pembicaraan dunia wisata, dari waktu ke waktu. Baik tua maupun muda ingin menikmati sensasi di sini. Suatu sensasi lanskap eksotik dengan daya pesona luar biasa.
Ditemui di Tanah Lot, Bali, Anita, gadis manis asal Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengaku senang bisa berwisata ke Bali saat libur Lebaran tahun ini. Ia pun menghabiskan 3 hari di Bali untuk mengunjungi beberapa obyek wisata yang sudah dimasukkan ke dalam agenda perjalanannya bersama keluarga.
“Tanah Lot, salah satu tujuan utama di Bali ini. Termpatya indah, pintu masuk juga murah hanya Rp20 ribu perorang. Menu makanan yang disajikan juga beragam, sama seperti di Jakarta. Harganya juga murah dan enak, seperti nasi padang, pecal lele, pecal sayuran dan lontong. Semua ada di Tanah Lot,” katanya.
Di Tanah Lot ini wisatawan bisa memandang lautan Selat Bali yang indah dengan deburan ombak yang cukup besar. Di antara wisatawan ada juga yang mencoba ke areal pura dengan dipandu warga setempat.
Selain itu, bagi wisatawan yang menunggu sunset alias matahari tenggelam atau sunrise yakni matahari terbit bisa datang ke Tanah Lot. Ini pula yang ditunggu wisatawan yang berkunjung di obyek wisata berhawa sejuk tersebut.
Pura Tanah Lot atau disebut juga sebagai Pura Batu Bolong menurut masyarakat Bali, dibangun oleh seorang brahmana bernama Danghyang Niratha yang tadinya mengembara dari Pulau Jawa.
Beliau menguatkan kepercayaan mayoritas warga Bali tentang ajaran agama Hindu di abad 16. (tiyo)