RUSIA, POSKOTA.CO.ID - Sekitar 62 juta barel minyak Ural Rusia saat ini berada di dalam tanker-tanker di atas perairan.
Ini berarti terjadi kenaikan tiga kali lipat sejak perang Rusia dengan Ukraina dan merupakan rekor.
Hal ini dilaporkan Vortexa Analytics seperti dikutip dari Reuters pekan ini.
Sejumlah negara Uni Eropa tidak kompak dalam menyanksi Rusia.
Sementara para pelaku usaha berupaya mencari pembeli minyak tetapi beberapa konsumen menghindar untuk membeli Rusia karena takut sanksi.
Vortexa Analytics menyebutkan volume minyak Ural Rusia yang berada di atas perairan naik tiga kali lipat dibandingkan sebelum operasi militer khusus Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pakar Energi Amerika Serikat Kelly Siegel mengatakan, "Volume ini menunjukan bahwa ekspor minyak Rusia masih tinggi tetapi ini tidak mengungkap semuanya, minyak Rusia masih terus ditimbun di atas laut."
Dia menambahkan,"Kargo minyak Ural Rusia di atas perairan tanpa tujuan, jumlahnya 15 persen dari total kargo tersebut, dan merupakan angka yang tinggi.”
“Dari jumlah itu mungkin saja sebagian sedang dikirim ke pembeli dan yang lainnya belum terjual,” pungkas Kelly Siegel. ***