Wow! Remaja Ini Bicara Langsung ke Jokowi soal Pentingnya Pelibatan Anak dalam Forum GPDRR 2022

Kamis, 26 Mei 2022 22:29 WIB

Share
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. (foto: biro pers)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. (foto: biro pers)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Rumah Resiliensi Indonesia (RRI) sebagai bagian dari Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022. 

Annisa, perwakilan Jaringan Penasihat Anak dan Orang Muda (Children and Youth Advisory Network/CYAN) Save the Children Indonesia berbicang singkat dengan Presiden saat perjalanan keluar dari gedung acara tempat RRI diselenggarakan pada Rabu 25 Mei 2022. 

Annisa memaparkan pentingnya peran dan keterlibatan anak dan remaja di Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

"Kami sebagai anak muda berharap bukan hanya diberikan kesempatan untuk hadir, namun bagaimana suara dan pendapat kami bisa didengarkan secara serius dan dipertimbangkan menjadi sebuah solusi,” kata Annisa.

Presiden Jokowi menyambut baik pernyataan dari Annisa. Saat Annisa memperkenalkan diri, Presiden Jokowi berhenti dan mendengarkan aspirasi Annisa dengan baik.

Jokowi sepakat dengan apa yang dikatakan Annisa bahwa anak dan remaja juga harus terlibat di berbagai forum.

Troy Pantouw, Chief of Advocacy, Campaign, Communication, and Media-Save the Children Indonesia, mengatakan partisipasi anak adalah hak dasar anak yang harus dipenuhi. Apa yang Annisa katakan adalah murni aspirasinya untuk orang dewasa agar selalu melibatkan anak dalam setiap gerakan dan pengambilan keputusan, memperhitungkan suaranya, bukan sekadar formalitas.

"Save the Children selalu mengedepankan suara anak dalam program-program kami, salah satunya dalam kampanye Aksi Generasi Iklim yang diinisiasi dari, oleh, dan untuk anak,” jelas Troy Pantouw.

Annisa (18) dan Ranti (17) merupakan perwakilan Save the Children dalam Children and Youth Forum for Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Survei Save the Children kepada lebih dari 400 anak tahun 2019 di Jawa Barat menemukan fakta bahwa 70 persen anak tidak mengetahui cara menyelamatkan diri dari bencana. 

Sementara itu, 80 persen anak memiliki ketertarikan untuk belajar mengenai program pengurangan risiko bencana. Sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana terhadap anak, penting untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk bersuara, berkontribusi dan terlibat dalam pengambilan keputusan yang menetukan masa depan yang aman bagi mereka. 

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar