“Wah gawat bro, bisa – bisa bulan ini gue nggak dapat gaji,” kata mas bro
kepada kedua sohibnya selagi maksi di warteg langganannya.
“Memangnya kenapa?” tanya Yudi.
“Gue bakalan dipecat karena melakukan kesalahan fatal..” kata mas bro lagi.
“Lo jangan bikin horor,” tanya Yudi lagi.
“Benar bro, gue nggak bikin horor,” kata mas bro serius.
“Lo doa aja, semoga kesalahan kamu diampuni,” kata Heri memberi semangat.
“Terima kasih sobat, tetapi horor tetap saja menghantui sampai saya nggak
bisa tidur...” jelas mas bro.
Tak hanya mas bro yang dihantui perasaan ngeri berlebihan, jika sampai
nganggur setelah dipecat dari pekerjaan .
Yah, istilah horor memang lagi ngetren belakangan ini. Tak hanya cerita horor
dari mulut ke mulut, versi novel dan film horor yang kini lagi heboh seperti
KKN di Desa Penari. Ada juga film horor pengabdi setan 2 dan kuntilanak 3.
Tak hanya cerita di film. Menurut kabar, dunia dihadapkan pada tiga tantangan
sekaligus. Ketiga tantangan ini – sering disebut triple horor ini merupakan
ancaman serius, yakni inflasi tinggi, suku bunga tinggi dan pertumbuhan
ekonomi melemah.
Konon sejumlah negara maju sudah merancang sejumlah program ekonomi
untuk mengatasi triple horor tersebut. Bagaimana dengan negeri kita? Jawabnya
semoga triple horor yang oleh Menkeu Sri Mulyani disebut sebagai triple
challenges ini, tidak sampai masuk ke negeri kita, meski ancaman serius itu
tetap harus diantisipasi, yang tentunya telah dilakukan negara dengan
punggawanya.
Bagi pedagang warteg dan para pelanggannya, horor paling menghantui adalah
kenaikan harga sembako dan kelangkaan barang di pasaran.
“Semoga harga sembako tetap murah. Stok melimpah,” kata mas
bro. “Aamiin,” kata kedua sohibnya. (Jokles).