ADVERTISEMENT

Polemik Capres! Pengamat IPO: Projo Tidak Punya Kekuasan untuk Menentukan

Selasa, 24 Mei 2022 23:22 WIB

Share
Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. (foto: ist)
Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan relawan-relawan termasuk Projo sekalipun tidak punya kekuasan untuk menentukan Capres.

Karena mereka sebagai alat, justru capres-capres yang akan menentukan dimana Projo akan berlabuh. 

"Saya kira relawan-relawan termasuk Projo sekalipun tidak punya kekuasan untuk menentukan Capres. Karena mereka sebagai alat justru capres-capres yang akan menentukan dimana Projo akan berlabuh. Bahkan Jokowi sekalipun belum tentu bisa mempengaruhi Projo, kalau keputusan Jokowi rupanya tidak sebandingan dengan tawaran-tawaran di luar Jokowi," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (24/5/2022).

Salah satu contoh saja misalnya, lanjutnya, bisa saja tokoh di luar Ganjar Pranowo yang sejauh ini dianggap lebih dekat dengan Presiden Jokowi bisa jadi akan kalah pengaruh ketika ada di luar Ganjar yang mungkin lebih potensial mengajak Projo bergabung.

"Meksipun faktor Jokowi saya kira tidak bisa dipungkiri kekuatannya masih cukup ada. Pengaruh Jokowi masih signifikan paling tidak mempengharuui pemilih-pemilih yang memang basisnya PDIP dan kelompok masyarakat Jawa," ucapnya. 

Menurutnya Jokowi sebetulnya punya kecenderungan dekat dengan Ganjar Pranowo karena faktor afiliasi pemilihnya serupa ya itu kelompok-kelompok masyarakat Jawa itu tadi.

"Tetapi Jokowi belum tentu punya daya tarik bagi partai-partai politik di luar. Kenapa? Karena satu, tokoh seperti Jokowi ini punya kesetiaan yang cukup kuat dengan partai politiknya, yaitu PDIP," katanya.

Dedi menegaskan yang mungkin terjadi adalah ketika Jokowi punya kecenderungan memihak kepada Ganjar Pranowo dibandingkan kepada Puan Maharani misalnya saja.

Maka, lobi-lobinya yang mungkin terjadi di internal partai politik.

Salah satunya bagimana terjadi komunikasi internal PDIP.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT