Dari proses pembayaran commitment fee saja, lanjut Hari, Dispora DKI menimbulkan potensi total lost Rp560 miliar dari total dana yang sudah diterima panitia penyelenggara.
"Anggaran sebesar itu digelontorkan tanpa dasar hukum yang jelas dan melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2019," katanya.
Bahkan, kata dia, proyek penyelenggaran Formula E tidak ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) atau program jangka panjang bersifat strategis yang dibahas terlebih dahulu oleh Pemprov DKI bersama DPRD.
"Wajar jika muncul nama calo karena proyek Formula E untuk pencitraan, politis dan keterpaksaan," cetus Hari.
Ia menambahkan bahwa sponsorship di perusahaan yang besar dan taat GCG (Good Corporate Governance) dibahas di raker tahun sebelumnya. Apalagi untuk nilai besar dan eksposur Internasional. Kalau untuk event besar, perjanjian sponsorship juga mencakup kegiatan pre-event dan promosi sejak penjualan tiket dibuka.
"Kalau H-7 baru dibuka, kemungkinan sumbangan sukarela tanpa tekanan (susu Tante) ala orba," tegasnya.
Lebih lanjut, Ia memastikan bukan pembelian via VPN ataupun titip beli. Sebab bbrp negara yg dilisting, bukan fans berat otomotif dan bukan tamu reguler wisman ke Indonesia.
"Tinggal saksikan saja pada perhelatan, apakah benar separuh lebih penonton asing atau lokal semua. Kalau benar banyak penonton asing, tentunya gelaran ini sukses membawa turis dan mentrigger pariwisata DKI. Tetapi, kalau 100 persen lokal, CICC bisa bergerak untuk membongkar dugaan transaksi palsu. Sekaligus melacak siapa bandar dan sumber uangnya," paparnya.
Tak hanya itu, Hari pun turut menyinggung isu calo bernama Marcus John dan sudah terdengar sejak awal polemik kasus ini. Selama tidak ada tindak pidana padanya, KPK tak perlu buang waktu mengejar sosok ini.
"Cukup fokus saja pada aliran uang (follow the money), siapa pun yg bermain di kasus ini akan mudah dicokok. Karena di masa digital ini, uang tidak bisa sembunyi," tandasnya.
Terakhir Hari kembali menyindir bahwa sudah H-14 akan tetapi belum terdengar line-up pembalap yang bakal bertarung.
"Padahal kalau lihat pengalaman Mandalika, mestinya sudah ada pembalap yang test sirkuit. Tolong ini ditanyakan ke panitia," pungkas Hari. (CR01)