JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Aksi rudapaksa yang menimpa remaja putri berinisial S, di Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara dilakukan pelaku dengan biadab.
Hal itu, sebagaimana diungkapkan Ketua RT tempat korban tinggal.
Ketua RT, Sujito (32), mengatakan awalnya kalau ada salah satu keluarga S yang melaporkan kondisi pintu rumahnya telah terbuka lebar.
“Kejadiannya itu kira-kira sekitar tanggal 11 dan 12 Mei. kalau anaknya itu diperkosa diikat terus rumahnya dibobol,” ujarnya dilokasi, Senin (23/5/2022).
Setelah meminta keterangan S yang berada di lokasi, Sujito menuturkan posisi S memang sedang sendiri di rumahnya, tak berselang lama datang tiga orang pria tak dikenal dengan tega langsung menggarap tubuh S.
“Dia (korban) posisinya lagi dilantai dua, terus dia katanya dipukul terus mulutnya dibekap, tangan diikat terus dia di gituin diperkosa sama dilecehkan tiga orang cowo,” terangnya.
Tak hanya itu, peristiwa yang terjadi pada pukul 23.00 WIB juga membuat warga sekitar tidak mengetahui dengan kehadiran pelaku.
“Nah itu dia, jadi warga sekitar tidak mendengar apa-apa. Seperti pintu dibobol tidak ada. Tidak ada suara berisik, kaya suara teriak pun tidak ada,” imbuhnya.
Ketiga pelaku sempat aniaya korban. Tidak hanya diikat dan dibekap, S juga sempat merasakan getirnya siksaan dari kegita pelaku.
Setelah menggali informasi, Sujito juga menerangkan S juga sempat dianiaya pelaku, hal tersebut dibuktikan dengan luka yang ada di tubuh korban.
“Dia sempat kasih lihat, dia luka di bagian mata sama bagian pipi bawah bagian kanan,” ucap Sujito.
Menurut Sujito, Usai kejadian tersebut kekasih S telah melaporkan kejadian ini kepada polisi, namun hingga kini polisi masih berusaha menangkap ketiga pelaku kasus pemerkosaan tersebut.
“Mungkin pacarnya (korban) buat di media sosial. Mungkin baru direspon atau bagaimana. Tapi kemaren sih dia sempet melapor, cuma memang saat itu tidak ada konfirmasi ke saya,” tuturnya.
“Sekarang korban dibawa pihak kelurahan sama RW dibawa ke Polres untuk buat laporan,” tandasnya.
Adapun menurut laporan warga sekitar korban hanya tinggal bersama kakak kandungnya. Sementara keluarga besarnya hingga kini berdomisili di Kalimantan. (CR06)