ADVERTISEMENT

KPAI: Kantin Sekolah Ditutup Guna Cegah Penularan Virus Hepatitis Akut

Sabtu, 14 Mei 2022 20:00 WIB

Share
Retno Listyarti
Retno Listyarti

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Guna mencegah penularan virus hepatitis akut maka kantin sekolah ditutup.

Pernyataan ini datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

KPAI khawatir akan munculnya penularan virus hepatitis akut secara masif yang dapat terjadi pada anak-anak. Karena itu lembaga ini meminta pemerintah untuk menutup kantin sekolah ketika proses pembelajaran tatap muka.

Penutupan kantin akan dapat menghindari penularan hepatitis akut yang dapat menyebar melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyarankan agar para orang tua memberikan bekal bagi anak-anak yang bersekolah. Juga menganjurkan orangtua untuk mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak jajan sembarangan.

Dia menerangkan saat anak-anak berada di kantin akan membuka masker, makan, dan ngobrol sehingga berpotensi tinggi penularan.

“Anak-anak berada di kantin buka masker, makan, dan ngobrol itu ‘kan potensi penularannya tinggi. Kalau sekolah maksimal 6 jam pelajaran jadi rata-rata selesai sebelum pukul 12. Artinya makan siangnya cukup di rumah,” jelas Retno Listyarti seperti dikutip dari VOA pada Kamis (12/5/2022).

Dia melanjutkan,”Kalaupun misalnya membawa makanan atau minuman, makanan bisa dimasukkan ke mulut tetapi kemudian maskernya tetap dipakai sambil mengunyah.”

KPAI telah meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengevaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru yang mengizinkan kantin sekolah tetap beroperasi.

SKB 4 Menteri tersebut mengizinkan kantin sekolah kembali dibuka dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen untuk sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1, 2, dan 3. Sementara kantin sekolah yang berada di wilayah PPKM level 4 diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Ignatius Dwiana
Editor: Ignatius Dwiana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT