JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Guna mencegah penularan virus hepatitis akut maka kantin sekolah ditutup.
Pernyataan ini datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI khawatir akan munculnya penularan virus hepatitis akut secara masif yang dapat terjadi pada anak-anak. Karena itu lembaga ini meminta pemerintah untuk menutup kantin sekolah ketika proses pembelajaran tatap muka.
Penutupan kantin akan dapat menghindari penularan hepatitis akut yang dapat menyebar melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan.
Komisioner KPAI Retno Listyarti menyarankan agar para orang tua memberikan bekal bagi anak-anak yang bersekolah. Juga menganjurkan orangtua untuk mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak jajan sembarangan.
Dia menerangkan saat anak-anak berada di kantin akan membuka masker, makan, dan ngobrol sehingga berpotensi tinggi penularan.
“Anak-anak berada di kantin buka masker, makan, dan ngobrol itu ‘kan potensi penularannya tinggi. Kalau sekolah maksimal 6 jam pelajaran jadi rata-rata selesai sebelum pukul 12. Artinya makan siangnya cukup di rumah,” jelas Retno Listyarti seperti dikutip dari VOA pada Kamis (12/5/2022).
Dia melanjutkan,”Kalaupun misalnya membawa makanan atau minuman, makanan bisa dimasukkan ke mulut tetapi kemudian maskernya tetap dipakai sambil mengunyah.”
KPAI telah meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengevaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri terbaru yang mengizinkan kantin sekolah tetap beroperasi.
SKB 4 Menteri tersebut mengizinkan kantin sekolah kembali dibuka dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen untuk sekolah yang berada di wilayah PPKM level 1, 2, dan 3. Sementara kantin sekolah yang berada di wilayah PPKM level 4 diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Retno Listyarti menuturkan sekolah dapat bekerja sama dengan Puskesmas terdekat guna menyosialisasikan pencegahan virus hepatitis akut tersebut. ***