ADVERTISEMENT

Inalillahi! 3 Anak di Jakarta Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut

Rabu, 11 Mei 2022 20:13 WIB

Share
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (foto: poskota/rika)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (foto: poskota/rika)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meyampaikan, kasus Hepatitis akut bukan hanya menjadi masalah Jakarta, melainkan masalah Indonesia bahkan Dunia. 

Riza mengakui, di Jakarta sendiri sudah ditemukan 21 kasus Hepatitis akut dan sudah ada 3 korban jiwa yang menyasar anak-anak di Jakarta. 

"Iya yang 21 itu di Jakarta tapi yang korban sudah 3. kita berharap yang meninggal tidak bertambah lagi. yang 21 ini sedang dalam proses penanganan dan penyelidikan," ujar Riza di Balaikota DKI Jakarta, Rabu 11 Mei 2022. 

Untuk itu, Riza meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI dari mulai Rumah Sakit (RS) hingga jajaran tenaga kesehatan (nakes) untuk segera malaporkan jika ditemukan kasus baru terkait Hepatitis akut.

"Di Jakarta sendiri kami dari Dinkes sudah memerintahkan semua jajaran, RS sampai dengan puskesmas juga jajaran nakes untuk melaporkan semua perkembangan yang ada terhadap hepatitis akut ini melalui web aplikasi yang kami miliki," tuturnya. 

Walaupun sudah ada korban, mantan legislator Senayan ini juga mengatakan, Pemprov DKI Jakarta masih belum membentuk tim khusus atau satuan tuga (satgas) terkait pencegahan Hepatitis akut tersebut. 

Sebab, kata Riza, Pemprov DKI saat ini masih menunggu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

"Bentuknya belum sampai satgas. Nanti kan masalah ini kita akan tunggu kebijakan dari pempus atau Kemenkes. sekarang kami dari Dinkes terus berkoordinasi rapat diskusi dialog terus monitoring evaluasi bersama kementerian," tandasnya. 

Perlu diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), pada kasus Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya (Acute Hepatitis of Unknown Etiology). Penyakit ini menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, sejak 15 April 2022. 

Sebelumnya, Eks Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menegaskan bahwa Indonesia perlu waspada tetapi jangan panik yang tak beralasan. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT