BALI, POSKOTA.CO.ID – Kemarin sempat beredar video viral tentang wanita yang ditemukan dengan tangan kaki terikat dan mulut disumpal. Wanita itu mengaku diculik dan mau diperkosa lalu ditinggalkan di sebuah area kosong.
Ternyata, wanita itu bikin hoax diculik dan mau diperkosa dengan usaha sampai ikat tangan, kaki, hingga menyumpal mulutnya sendiri. Hal itu dilakukannya karena takut dengan suaminya.
Adapun beredarnya video wanita dengan inisial nama DAT (19) itu sebelumnya sempat viral di media sosial. Kabar mengenai hoax ini tersebar di beberapa akun Instagram seperti @terangmedia, @kabarnegri, dan @onlinenews_idn.
Perempuan asal Bali yang ditemukan terikat dan mulutnya disumpal di area tegalan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali pada Senin sore (2/5) itu masih menjalani pemeriksaan.
Dalam perkembangannya, polisi menemukan kejanggalan dalam peristiwa penculikan dan percobaan pemerkosaan itu. Pihak kepolisian mencium kasus ini hanyalah rekayasa yang sengaja dibuat.
Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang disebutkan dalam pemberitaan sebelumnya.
Termasuk terduga pelaku yang namanya disebutkan DAT, suami DAT, kedua mertua DAT dan keterangan sejumlah saksi lain.
Sempat disinggung bahwa DAT menerima hantaman botol bir di kepalanya karena melawan saat hendak diperkosa. Cerita ini pun dibantah oleh Ranefli.
Polisi tidak menemukan luka bekas memar akibat pukulan botol, meskipun memang ditemukan ada luka di kepala DAT.
“tetapi kami belum identifikasi apakah luka itu luka baru atau luka sudah lama,” katanya.
Dikabarkan bahwa DAT masih diperiksa intensif di Polres Tabanan. Kondisi kejiwaan dan prilaku DAT akan diperiksa polisi dalam kasus ini.
Polres Tabanan juga turut melibatkan tim psikolog dari Polda Bali, Kementerian Sosial, dan Dinas Sosial Provinsi Bali.
Bahkan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati ikut turun tangan dalam kasus ini.
Menteri PPPA menyebutkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus DAT yang sempat viral tapi ternyata hanyalah prank.
“Untuk saat ini, kami masih dalam proses pendampingan terhadap DAT, kami harap rekan-rekan bisa bekerjasama dan memberikan edukasi pemberitaannya,” jelas Menteri PPPA terkait kasus wanita yang bikin hoax diculik dan mau diperkosa itu. (Firas)