PDIP: Bupati Ade Yasin Terjerat Akibat Ulah Anak Buahnya, Masyarakat Lapisan Atas Hingga Bawah Depresi atas Musibah Ini

Rabu 04 Mei 2022, 22:55 WIB
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin terjading OTT KPK di wilayah Jawa Barat pada Rabu, 27 April 2022.

Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin terjading OTT KPK di wilayah Jawa Barat pada Rabu, 27 April 2022.

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC-PDIP) Kabupaten Bogor, Bayu Syahjohan angkat bicara soal sikap Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin yang legowo menanggung resiko perbuatan birokrat yang menjadi bawahannya. 

Bayu menyebut, apa yang kini dialami tokoh politik PPP Jawa Barat itu disebabkan alur birokrasi di lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor yang dinilainya belum berubah. 

"Kami atas nama keluarga besar PDI P Kabupaten Bogor dan saya secara pribadi sangat prihatin dengan apa yang dialami Kepala Daerah kita Ibu Ade Yasin. Saya yakin betul ibu Ade Yasin adalah pemimpin yang cukup baik, di mata masyarakat maupun diri saya secara pribadi. Ini adalah musibah," kata Bayu dalam rekaman suara, Rabu (4/5/2022). 

Menurut Bayu, dirinya sangat memahami adanya pukulan bagi seluruh elemen-elemen masyarakat dari tataran elite hingga rakyat jelata akibat musibah tersebut. Meski begitu, Bayu berharap, pelayanan masyarakat harus terus berjalan normal. 

"Masyarakat lapisan atas hingga bawah depresi atas musibah ini. Saya yakin betul ini semua akibat kelalaian yang diperbuat oleh kebiasaan lama para pejabat birokrat sehingga menjerat Bupati sebagai seorang politikus," kata politisi PDIP itu.

 

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Bogor, Bayu Syahjohan. (Ist)

"Saya maklum apa yang disampaikan ibu Ade Yasin yang terpaksa bertanggungjawab atas perbuatan anak buahnya. Karena mungkin digiring oleh oknum anak buahnya itu yang tanpa disadarinya beresiko cukup besar," tandas Bayu. 

Selepas hari raya Idul Fitri ini, lanjut Bayu, Kabupaten Bogor secara bersama-sama, terutama kalangan eksekutif (birokrat) agar memperbaiki semua hal. 

"Saya saja mengalami sendiri. Saat masih menjadi legislatif menemui pejabat itu sangat mudah, tetapi saat tidak menjabat sangat sulit bertemu dan mendapat pelayanan. Padahal saya masih ketua partai pemenang pemilu nasional loh. Menghubungi saja sulit, sementara yang saya bawa kepentingan masyarakat bukan pribadi," ujarnya. 

Bayu bahkan menegaskan, birokrat di Pemkab Bogor tidak seperti sosok Ade Yasin yang terbuka dan transparan. Banyak kalangan pejabat yang dinilainya tertutup, tidak transparan dan cenderung enggan melayani. 

"Bupatinya baik, transparan dan terbuka, tapi hanya beberapa pejabat saja yang seperti beliau, sisanya tidak. Mari kita kupas sama-sama mana yang memberikan pelayanan baik mana yang tidak. Ayo dong berubah, saya aja sulit berkomunikasi apalagi masyarakat biasa," pungkas Bayu. (Billy Adhiyaksa) 

Berita Terkait

News Update