ADVERTISEMENT

Salat Idul Fitri Sunah di Lapangan atau di Masjid? Ini Penjelasan Hadisnya Menurut Ustaz Adi Hidayat

Senin, 2 Mei 2022 05:59 WIB

Share
Masjid Istiqlal yang megah berada di Ibukota Jakarta.
Masjid Istiqlal yang megah berada di Ibukota Jakarta.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Persoalan bisa menampung banyak orang atau tidak. Kalau di masjid diduga tidak bisa menampung banyak, syiarnya kurang, pindahkan ke lapangan. Tapi kalau masjidnya luas dibanduingkan tanah lapanganya, lebih baik di masjid. Coba lihat Masjid Nabawi sekarang, luas sekali kan, makanya Salat Ied di masjid,” ujarnya.

Karena itu, tambah dia, ambil fiqihnya jangan setengah-setengah, kalau baca hadis jangan setengah-setengah. “Kenapa Nabi ke luar masjid salah Iednya, karena untuk menampung lebih banyak.”

Kemudian, dilangsungkan di tempat luas terbuka, kecuali halangan tertentu, seperti hujan. Adalah kebiasaan kalau menunaikan Shalat Ied di mushola, tapi jangan salah tangkap, jangan salah imajinasi.

“Mushola itu tempat shalat, umum sifatnya. Bisa besar, bisa luas. Ini bukan masjid, dirujuknya lapangan,” katanya.

Tempat yang lebih luas. Anda jangan membayangkan Masjid Nabawi yang seperti sekarang, itu sudah perluas beerkali-kali.Dulusangat sederhana, daya tampungnya sedikit.

“Maka, kenapa di tanah lapangan, karena menampung banyak,” tandasnya.
Saat di lapangan, di sana dibagi-bagi, dikapling-kapling, ada tempat anak-anak. Perempuan haid pun boleh ikut datang, kan perempuan haid nggak boleh masuk masjid.”

Ada pertimbangan bila:.
1. Diduga masjidnya lebih sempit dari lapangan, Salat Ied di lapangan. Kedua, kalau masjidnya lebih luas dari lapangan, atau lapangannya diduga banyak kotoran gugug, maka Salat Ied dikembalikan ke masjid.

“Contoh, Masjid Nabawi, luas sekali, berapa pun bisa muat. Jangankan orang Madinah, Orang Indonesia pun ada di sana. Kenapa di masjid, karena tempatnya lebih luas dari lapangan,” ujarnya.

Hal ini berlaku termasuk di tempat kita.  Kalau masjidnya lebih luas dari lapangannya. “Atau kompleknya tidak ada lapangan, masjidnya luas, jangan maksain ke lapangan.
Jangan wah, ini sunah Nabi, kita sewa saja Senayan. Antum menyusahkan diri sendiri,” jelasnya..

Ustaz Adi Hidayat juga mengungkapkan, Masjid Istiqlal luas, tidak usah di lapangan. Di situ saja. Namun, ingin mengadakan dibuka lebih luas lagi, kumpulkan semua orang, misalnya salat di Senayan, itu bisa di lapangan, atau di Monas.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT