Akhir Ramadan 1443 H, Polri Ajak Masyarakat Cegah Aksi Terorisme

Minggu 01 Mei 2022, 23:08 WIB
Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigjen Umar Effendi dan Jajaran BPET MUI. (ist)

Direktur Keamanan Negara Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigjen Umar Effendi dan Jajaran BPET MUI. (ist)

Ini gejala kecil yang jika dibiarkan akan berpotensi ke tahap ekstrim.

Dan kita juga perlu memiliki bekal wawasan kebangsaan agar tidak masuk dalam jangkar yang dilempar oleh kelompok radikal-terorisme.

"Sejak zaman dahulu banyak orang Indonesia yang keislamannya tinggi dan pengetahuannya mendalam, bahkan sampai di akui di tanah Arab, tapi tidak menjadi ekstremis, berbeda sekali dengan zaman saat ini. Oleh karenanya penting bagi kita untuk ngaji kebangsaan ini," paparnya.

Sementara itu, Makmun Rasyid, Pengurus Harian BPET MUI mengatakan Ramadan telah dilalui dengan tenang tanpa aksi teror.

Dimana fenomena bulan Ramadan dengan terjadinya aksi teror pernah terjadi pada tahun 2012 (dua kali) dan 2016.

"Alhamdulillah Ramadan tanpa dicederai aski-aksi teror apa pun. Justru pihak keamanan melaksanakan tugas pemadaman sebelum terjadinya rangkaian aksi-aksi. Inilah yang saya katakan, kepolisian saat ini mengedepankan sisi humanisnya dengan beragam cara," ungkapnya.

Kedepannya juga kita berharap, pemerintah tetap komitmen dalam mencegah dan menanggulangi radikal-terorisme, dan efektivitas program-program yang terencana dan terpadu sebagaimana yang diamanatkan dalam Perpres No 7 Tahun 2021 (pencegahan/kesiapsiagaan, penegakan hukum dan kemitraan). 

"Apa yang dilakukan para penindak seperti Densus 88 dan BNPT sudah sesuai tupoksinya. Dimana penegak hukum dan pemerintah terus berusaha melakukan pendekatan soft approach daripada hard approach. Pendekatan ini jika mengacu kepada perspektif yang digunakan Densus 88 sebagai pendekatan kepada orang-orang yang 'menyimpang' dengan merangkulnya dan mengajak kembali ke pertiwi dengan paradigma kemanusiaan. Contoh ini bisa kita lihat dengan ajakan cabut baiat oleh Negara Islam Indonesia dan tahun ini terbanyak dengan jumlah di atas 300an orang," pungkasnya. (*/mia)

Berita Terkait

News Update