RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kembali mengeluarkan pernyataan terkait negara-negara Eropa yang menolak bayar gas Rusia dengan rubel (mata uang Rusia).
Jubir Rusia itu mengatakan pada hari Rabu (27/4/2022), bahwa Eropa jangan menyakiti diri sendiri dengan terus berusaha menghukum Rusia. Dia menilai kebijakan itu justru merugikan ekonomi negara-negara Eropa.
Peskov menambahkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin pada dasarnya menyebut tidak ada yang berubah untuk pembeli gas.
"Ini bukan tentang kesulitan tambahan atau kerugian atau perubahan harga yang mungkin terjadi karena nilai tukar mata uang asing," kata Peskov kepada wartawan, dikutip dari TASS pada Kamis (27/4/2022).
"Jadi, ini (menolak bayar gas pakai rubel) adalah, katakanlah, pengorbanan ekonomi untuk beberapa prasangka politik yang benar-benar dibuat-buat, keinginan untuk menghukum negara kita dengan cara apa pun, bahkan merugikan pembayar pajak mereka sendiri dan konsumen gas, dan produsen dan sebagainya," katanya.
"Sayangnya, beberapa orang Eropa telah mengambil jalan itu,” tambah Jubir Rusia itu.
Peskov lanjut mengatakan risiko yang dihadapi Rusia karena pergeseran pembayaran gas dalam rubel telah diatasi.
"Tentu, semuanya sudah diperhitungkan, semua risiko telah diperkirakan dan tindakan yang diperlukan telah diambil,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa pembayaran untuk gas alam dalam rubel seharusnya tidak mempengaruhi harganya.
"Pembayaran tergantung pada konversi [mata uang] tidak memengaruhi harga dengan cara apa pun, kami secara khusus menyetujui itu." Kata Peskov merujuk pertanyaan lebih lanjut tentang rincian pengaturan pembayaran baru ke Gazprom.
Jubir Rusia itu menegaskan bahwa Eropa tidak perlu menolak bayar gas dengan rubel, karena pada dasarnya tidak ada perubahan harga. (Firas)