ISRAEL, POSKOTA.CO.ID - Hamas merupakan pemenang dalam dinamika baru di Palestina.
Pernyataan ini datang dari mantan perwira dinas intelijen Israel.
Yerusalem dan Masjid Al Aqsa menjadi arena bentrokan terburuk dalam setahun terakhir antara tentara Israel dan orang-orang Palestina sejak Jumat pekan lalu.
Peristiwa ini menyebabkan setidaknya 350 warga Palestina terluka dan lebih dari 400 ditahan.
Perlawanan Palestina di Jalur Gaza juga menembakkan sekitar 30 roket ke laut sebagai tanggapan atas serangan Israel ke Masjid Al Aqsa.
Perlawanan Palestina juga menggunakan rudal panggul untuk pertama kalinya guna membalas serangan jet tempur Israel.
Mantan perwira di dinas intelijen militer Israel, Yoni Ben Manachem, menyebut Hamas meraih kemenangan strategi dalam perimbangan kekuatan Gaza dan Yerusalem yang baru untuk melawan Israel. Demikian dilaporkan Arab 21 seperti dikutip dari Irib pekan ini.
"Peristiwa dalam beberapa pekan terakhir telah memperkuat perimbangan kekuatan Hamas. Sebuah strategi yang diambil terhadap Israel yang hanya memahami bahasa kekuatan," ujar Yoni Ben Manachem.
Dia melanjutkan,"Hamas telah mencapai beberapa prestasi sejauh ini. Pertama adalah melumpuhkan langkah Israel dan Otoritas Palestina dari Masjid Al Aqsa. Dominasi pengaruh Hamas hingga hari ini di kalangan orang-orang Palestina dan Arab yang hidup di Yerusalem bisa dilihat dari pengibaran bendera Hamas, mereka membawanya dan memasangnya di Masjid Al Aqsa dan Kubah Batu.”
Yoni Ben Manachem menyebut Israel terpaksa membatalkan Pawai Bendera karena takut akan rudal Hamas.
Ketika Israel menyembuhkan luka yang ditimbulkan perlawanan Palestina maka Hamas meraih kemenangan. ***