Vladimir Putin: Barat Memilih Jalan Teror, Mempersiapkan Pembunuhan Jurnalis Rusia

Selasa 26 Apr 2022, 07:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara Paskah Kristen Ortodoks Rusia (foto: twitter/@eslemanabayy)

Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara Paskah Kristen Ortodoks Rusia (foto: twitter/@eslemanabayy)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Senin (25/4/2022), bahwa saat ini Barat memilih jalan teror untuk menghancurkan Rusia.

Vladimir Putin menuduh negara Barat telah menghasut Ukraina untuk mempersiapkan pembunuhan jurnalis Rusia, adapun tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Kiev.

Berbicara pada jaksa tinggi Rusia disertai menteri pertahanannya, Putin menuntut jaksa mengambil jalan keras. Mantan intelejen KGB itu juga memaparkan plot yang dibuat mata-mata asing dan mendiskreditkan angkatan bersenjata Rusia.

 

Dilansir dari Reuters pada Selasa (26/4/2022), Putin mengatakan penerus utama KGB era Soviet, Layanan Keamanan Federal (FSB), pada Senin telah mencegah upaya pembunuhan oleh "kelompok teroris" terhadap jurnalis TV Rusia Vladimir Solovyev.

"Mereka telah pindah ke teror - untuk mempersiapkan pembunuhan jurnalis kami," kata Putin tentang Barat.

Meski demikian, mantan mata-mata KGB yang telah memerintah Rusia sejak 1999 itu tidak segera memberi bukti untuk mendukung pernyataannya.

Kepala FSB Alexander Bortnikov mengatakan enam warga negara Rusia neo-nasionalis telah merencanakan untuk membunuh Solovyev, salah satu jurnalis TV dan radio paling terkenal di Rusia, atas perintah Layanan Keamanan Negara (SBU) Ukraina.

SBU membantah tuduhan itu, yang katanya fantasi yang dibuat oleh Moskow. "SBU tidak memiliki rencana untuk membunuh V. Solovyev," katanya dalam sebuah pernyataan.

 

Solovyev, pembawa acara talk show yang tamunya sering merendahkan Ukraina dan membenarkan tindakan Moskow di sana sekaligus berterima kasih kepada FSB.

Putin mengatakan Barat telah menyadari bahwa Ukraina tidak dapat mengalahkan Rusia dalam perang sehingga telah pindah ke rencana yang berbeda yakni penghancuran Rusia itu sendiri. Putin menyebut Barat memilih jalan teror untuk menghancurkan negerinya dari dalam.

"Tugas lain telah mengemuka: memecah masyarakat Rusia dan menghancurkan Rusia dari dalam, itu tidak akan bekerja."

Putin mengatakan organisasi media asing dan media sosial telah digunakan oleh mata-mata Barat untuk melakukan provokasi terhadap angkatan bersenjata Rusia.

Jaksa harus bereaksi cepat terhadap berita dan laporan palsu yang merusak ketertiban, Putin tidak memberikan contoh spesifik.

"Mereka sering diorganisir dari luar negeri, diorganisir dengan cara yang berbeda - baik informasinya berasal dari sana atau uangnya, Jaksa harus memerangi ekstremisme lebih aktif,” kata Putin.

 

Beberapa hari setelah memerintahkan invasi ke Ukraina, Putin menandatangani undang-undang yang menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun jika ada yang sengaja menyebarkan berita "palsu" tentang militer.

Rusia mengatakan media Barat telah memberikan narasi parsial yang berlebihan tentang perang di Ukraina.

Disebutkan bahwa narasi itu sebagian besar mengabaikan kekhawatiran Rusia tentang perluasan NATO, serta yang Putin singgung sebagai penganiayaan terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina.

Ukraina mengatakan sedang memerangi perampasan tanah oleh Rusia dan bahwa tuduhan genosida terhadap penutur Rusia dari Putin adalah omong kosong.

 

Presiden Rusia Vladimir Putin menarik kesimpulan bahwa kini Barat memilih jalan teror untuk memecah belah Rusia. (Firas)

Berita Terkait
News Update