Turki Menutup Wilayahnya untuk Pesawat Sipil dan Militer Rusia, Ada Apa?

Senin 25 Apr 2022, 13:09 WIB
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu (Foto: Twitter/Nexta_TV)

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu (Foto: Twitter/Nexta_TV)

TURKI, POSKOTA.CO.ID -  Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengeluakan pernyataannya terkait posisi Rusia dalam konflik di Suriah.

Menlu menyebut Turki telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil dan militer Rusia yang terbang ke Suriah.

“Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia, dan bahkan pesawat sipil yang terbang ke Suriah. Mereka memiliki waktu hingga April, dan kami meminta pada bulan Maret,” kata media Turki mengutip Cavusoglu, dilansir dari Al-Jazeera pada Senin (25/4/2022).

 

Cavusoglu mengatakan dia sudah menyampaikan keputusan itu kepada rekannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang kemudian menyampaikannya kepada Presiden Vladimir Putin.

"Satu atau dua hari kemudian, mereka mengatakan: Putin telah mengeluarkan perintah, kami tidak akan terbang lagi," kata Cavusoglu kepada wartawan Turki di pesawatnya ke Uruguay.

Cavusoglu menambahkan bahwa larangan itu akan berlaku selama tiga bulan.

Tidak ada tanggapan segera atas pengumuman Turki dari Rusia, yang bersama-sama dengan Iran telah menjadi pendukung penting Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang di negara itu. Sebagai informasi, Turki telah berada di sisi lain dengan mendukung pemberontak Suriah selama konflik.

 

Sebelumnya, hubungan Ankara dengan Moskow sempat meledak setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Turki-Suriah pada tahun 2015.

Namun, hubungan mereka telah membaik sampai invasi Rusia ke Ukraina. Adapun hubungan dengan Rusia  dipandang Turki sebagai mitra dagang dan sekutu diplomatik penting.

Turki telah berusaha menengahi untuk mengakhiri konflik, menjadi tuan rumah pertemuan antara negosiator Rusia dan Ukraina di Istanbul, dan pertemuan lainnya antara Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Antalya.

Ankara sekarang mencoba untuk mengatur pertemuan puncak Istanbul antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Meskipun, Cavusoglu mengakui bahwa prospek pembicaraan semacam itu pada saat ini masih suram.

 

“Jika mereka menginginkan kesepakatan, itu tidak bisa dihindari. Itu mungkin tidak terjadi untuk waktu yang lama, tetapi itu bisa terjadi secara tiba-tiba.” Kata Cavusoglu terkait kemungkinan pembicaraan Putin Zelensky. (Firas)

Berita Terkait

News Update