ADVERTISEMENT

Status Gunung Anak Krakatau Jadi Siaga, Masyarakat Dilarang Mendekat Hingga Radius 5 Kilometer

Senin, 25 April 2022 05:46 WIB

Share
Erupsi Gunung Anak Krakatau. (foto: ist)
Erupsi Gunung Anak Krakatau. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG POSKOTA.CO.ID  - Untuk pertama kali, Badan Geologi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menaikan status Gunung Anak Krakatau atau GAK.

Setelah bertahun-tahun status Gunung Anak Krakatau adalah Level II Waspada, pada Minggu 24 April 2022 statusnya naik jadi Level III Siaga.

Ini setelah Gunung Anak Krakatau memperlihatkan aktivitas signifikan yakni memuntahkan belerang dioksida atau SO2 hingga 9.219 ton per hari.

Aktivitas muntahan SO2 yang dikeluarkan Gunung Anak Krakatau terlihat pada 14, 15, 17, serta 23 April 2022.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, berdasarkan pengamatan secara visual, tinggi hembusan asap selama periode 1 – 24 April 2022 dari arah Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV, umumnya jelas hingga tertutup kabut.

Kata dia, saat cuaca cerah teramati hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom hembusan sekitar 2500-3000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau, dengan angin lemah hingga kencang kearah Utara, Timur laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Barat laut.

“Teramati Letusan dengan tinggi kolom 50 – 2000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan,” katanya melalui rilis yang diterima wartawan, Minggu (24/4/2022).

Lebih lanjut, dikatakan dia, kegempaan GAK selama periode 1 – 24 April 2022 ditandai dengan terekam nya 21 kali gempa letusan, 155 kali gempa hembusan, 14 kali harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa vulkanik dangkal, 38 kali gempa vulkanik dalam, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 – 55 mm (dominan 50mm).

“Serta terekam 2 kali gempa tektonik lokal, 6 kali gempa tektonik jauh dan 1 gempa terasa dengan skala I MMI. Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022,” lanjut tulisnya.

Pengukuran deformasi dengan menggunakan Tilmeter yang dipasang di Stasiun Tanjung menunjukkan fluktuasi komponen X (tangensial) dan Y (radial). Inflasi pada tubuh GAK teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT