Kremlin: Fakta Kesuksesan Operasi Militer Rusia di Ukraina Harus Dipertahankan, Bersiap untuk Pemalsuan di Masa Depan

Rabu 20 Apr 2022, 09:00 WIB
Pasukan tank Rusia (Foto: Twitter/@russianarmy_)

Pasukan tank Rusia (Foto: Twitter/@russianarmy_)

RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Kremlin mengeluarkan pernyataan bahwa fakta kesuksesan operasi militer Rusia di Ukraina harus dipertahankan.

Pernyataan ini dikeluarkan oleh Wakil Kepala Direktorat Presidensial Rusia untuk proyek-proyek khusus, Sergey Novikov. Tidak hanya kebenaran tentang kesuksesan operasi militer Rusia di Ukraina, ia juga menyebut bahwa orang-orang harus bersiap dengan pemalsuan di masa depan.

 “Kita harus bersiap untuk melihat banyak pemalsuan di masa depan,” kata Novikov pada pembukaan forum sekolah nasional sejarah pertama Rusia, Truth Makes Might di Museum Kemenangan, Selasa (19/4/2022), dikutip dari TASS.

 

"Operasi militer khusus akan selesai. Republik rakyat Luhansk dan Donetsk akan sepenuhnya dibebaskan dari neo-Nazi, dari pengaruh batalyon nasionalis yang mengakar kuat di sana, yang telah membarikade diri selama delapan tahun terakhir dan bersiap-siap untuk bertarung,” lanjut Novikov.

Lebih lanjut, Novikov mengatakan bahwa setelah kemenangan, fakta kesuksesan Rusia harus dipertahankan.

"Saya yakin tentara kita akan mengatasi tugas ini, tetapi setelah itu kebenaran tentang kemenangan mereka harus dipertahankan," kata Novikov.

 

Sebagai contoh, Novikov memutar waktu pada masa Perang Dunia II dalam The Great Patriotic War saat Uni Soviet dipimpin Joseph Stalin melawan Nazi.

Menurut Novikov, saat itu adalah ketika kebenaran tentang kemenangan harus dipertahankan di Pengadilan Nuremberg.

"Pada masa itu, 80 tahun yang lalu, propaganda Nazi sangat menyadari bahwa jika semua kejahatan Nazi terungkap, tidak akan ada dukungan atau persetujuan internasional," kata Novikov.

Jika ditarik mundur, ketegangan di jalur pertunangan di Donbass meningkat pada 17 Februari. Selanjutnya Presiden Rusia Vladimir Putin pada 21 Februari mendeklarasikan pengakuan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

 

Adapun, Rusia telah mengakui DPR dan LPR di perbatasan Wilayah Donetsk dan Luhansk yang telah ada pada awal tahun 2014.

Pada 24 Februari, Putin menanggapi permintaan bantuan republik Donbass untuk melancarkan operasi militer khusus di Ukraina dengan tujuan denazifikasi dan demiliterisasi negara. DPR dan LPR memulai operasi mereka sendiri untuk merebut kembali wilayah mereka yang masih berada di bawah kendali Kiev.

Vladimir Putin mengatakan bahwa operasi militer Rusia di Ukraina berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Pada Selasa (19/4) Kremlin melalui Wakil Kepala Direktorat Presidensial Rusia, mengeluarkan pernyataan bahwa fakta kesuksesan operasi militer Rusia di Ukraina harus dipertahankan. (Firas)

Berita Terkait
News Update