RUSIA, POSKOTA.CO.ID – Wakil tetap pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky, mengatakan bahwa Barat menggunakan Ukraina sebagai umpan meriam dalam perang proksi lawan Rusia.
Hal ini disampaikan oleh Dmitry Polyansky pada hari Selasa (19/4/2022), dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB.
"Kepedulian rekan-rekan Barat untuk Ukraina dan Ukraina cukup egois dan mementingkan diri sendiri," kata Dmitry Polyansky pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip dari TASS pada Rabu (20/4/2022).
“Mereka membutuhkan Ukraina hanya sebagai umpan meriam dalam perang proksi mereka melawan Rusia hingga Ukraina berakhir,” tambahnya.
Polyansky mengatakan bahwa Rusia telah membuka koridor kemanusiaan setiap hari. Namun, dia juga menyebut bahwa Ukraina enggan menggunakannya.
"Kami mendeklarasikan koridor kemanusiaan setiap hari, (kami) mendeklarasikan gencatan senjata setiap hari, kami melakukannya bahkan hari ini, mengenai pabrik Azovstal di Mariupol, tetapi pihak Ukraina tidak menggunakannya. Mereka mengabaikan seruan itu," katanya.
Sementara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menyebut bahwa Presiden Ukraina Zelensky diperalat Barat untuk melawan Rusia.
Lavrov menjelaskan bahwa Zelensky diperalat Barat untuk mengabaikan pelaksanaan perjanjian Minsk, yang jadi landasan proses perdamaian di Donbass.
"Saya pikir Barat memainkan Zelensky melawan Rusia. Dan (Barat) melakukan segalanya untuk memperkuatnya dalam keinginan untuk mengabaikan Perjanjian Minsk," kata Lavrov dikutip dari TASS pada Rabu (20/4/2022).
"Seandainya dia (Zelensky) bekerja sama dalam mengimplementasikan Perjanjian Minsk, krisis akan berakhir [waktu] yang lama," tambahnya.
Mengikuti Lavrov, Wakil Pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan bahwa Barat menggunakan Ukraina sebagai umpan meriam dalam perang proksi melawan Rusia. (Firas)