ADVERTISEMENT

Terungkap! Ini Alasan Cak Imin Minta Pemilu Ditunda: Agar Ma'ruf Amin Selamat di Akhirat!

Selasa, 19 April 2022 12:28 WIB

Share
Kolase Cak Imin dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin. (Foto: Diolah dari Google).
Kolase Cak Imin dan Wakil Presiden Ma'aruf Amin. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan tujuan dilakukannya penundaan pemilu 2024. Menurutnya, penundaan pemilu yang berarti perpanjangan masa jabatan presiden itu bertujuan untuk menyelamatkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di akhirat kelak.

Pasalnya, selama pandemi ia melihat rakyat belum puas dengan kinerja pemerintah. Sebabnya, hal itu bisa berpengaruh pada pertanggungjawaban amal di akhirat nanti. 

“Saya itu usul dalam rangka menolong Kiai Ma’ruf dalam rangka menolong rakyat. Kenapa menolong Kiai Ma’ruf? Supaya nanti di akhirat ditanya, kurang ini kurang itu. Mesti alasannya dua tahun pandemi enggak bisa apa-apa. Rakyat bilang pemerintah kurang ini kurang itu. Dua tahun stuck loh, enggak ngapa-ngapain. Anggaran DPR habis buat pandemi. IKN belum tergarap sama sekali,” kata Cak Imin pada  acara puncak Hari Lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke- 62 di Museum Nasional Jakarta, Senin (18/4/2022). 

Meski begitu, Cak Imin mengaku ide penundaan pemilu yang ia lontarkan ke publik itu hanya bersifat usulan yang sifatnya bisa dibatalkan.

“Nanti ditulis Cak Imin ngotot penundaan. Saya enggak ngotot. Saya hanya mengatakan usulan. Kalau PMII menolak ya sami’na wa atho’na. Ya gitu aja. Apalagi pak presiden sudah jelas sikapnya seperti itu. Namanya juga usaha,” kata Wakil Ketua DPR itu sambil tertawa. 

Ketua Umum Pengurus Besar PMII Muhammad Abdullah Syukri sebelumnya menyatakan menolak gagasan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Cak Imin mengaku tak masalah jika dirinya tak sejalan dengan PMII. Hal itu, kata dia, adalah wajar karena Indonesia merupakan negara demokrati yang bebas menyampaikan pendapatnya. 

“Emang negara demokrasi enggak boleh usul? Kalau PMII menolak ya enggak apa-apa namanya negara demokrasi,” tutur Cak Imin.

Cak Imin lantas berterima kasih kepada Ketum PMII yang sudah berbeda pandangan dengannya. Ia menjelaskan bahwa iklim demokrasi telah membuka ruang untuk saling mendukung dan menolak. Ia pun berharap usulannya itu tak seyogyanya sampai terjadi aksi demonstrasi.

“Dan usul enggak perlu didemo. Namanya usulan. Apalagi demonya pakai gebuk-gebukan,” kata Cak Imin.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT