JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mengomentari penangkapan tersangka teroris dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatra Barat.
Densus 88 sebelumnya meringkus tersangka teroris di wilayah tersebut karena diduga ingin melengserkan pemerintahan Presiden Jokowi sebelum 2024.
Tak hanya berupaya membuat makar, aparat juga mengendus adanya upaya meneror Presiden Jokowi menggunakan senjata tajam berupa golok.
Said Didu yang mengetahui peristiwa itu, tai sedikitpun mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi teror di dalam negeri. Alih-alih mengecam, sosok pria yang kontroversial ini malah mengaku memiliki banyak golok yang bisa digunakan untuk membantu para teroris tersebut.
Ucapan Said Didu seolah ingin membantu para teroris untuk berbuat jahat terhadap kepala negara.
“Wadduuuhhh semua laki-laki bugis punya golok.Di rumah saya juga banyak golok,” ujarnya lewat akun Twitter @msaid_didu, Selasa (19/4/2022).
Said Didu diketahui merupakan pria asli Bugis yang lahir di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, gerakan NII di Sumatra ini hampir sama dengan gerakan Kartosuwiryo. Mereka ingin mengganti ideologi Pancasila dengan Syariat Islam.
Sebelum Indonesia merdeka, pertentangan antara kaum nasionalis dengan agamis beberapa kali terjadi. Termasuk ketika penyusunan dasar negara yakni Pancasila.
Potensi ancaman teror NII Sumatra Barat, di antaranya memiliki keinginan untuk mengubahi ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah juga terdeteksi.(*)