Akhirnya, Terkait  Video Bernarasi Hoaks Soal Ibu Gorok Leher Anaknya, Pelaku Minta Maaf: Enggak Sengaja, Salah Informasi

Senin 18 Apr 2022, 23:56 WIB
Penyebar hoaks Ibu gorok leher anaknya, sudah diamankan.

Penyebar hoaks Ibu gorok leher anaknya, sudah diamankan.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Setelah membuat hoaks, pemuda berinisial MRA (23) meminta maaf. Dalam hal ini MRA mengaku membuat berita hoaks dengan menyebarkan video bernarasi hoaks, yakni ibu menggorok leher anaknya saat dibangunkan sahur.

Ia telah membuat video saat seorang anak perempuan berinisial MS (16) menangis sambil memegangi leher yang terluka dan berdarah, akibat kena pisau sang Ibu.

Lantas MRA mengaku telah membuat narasi hoaks , seorang ibu menggorok putrinya sendiri hingga berdarah. Video dengan narasi seperti itu lanas dia ungah di media sosial. yang  kemudian menimbulkan heboh.

MRA mengaku perbuatannya mengunggah video seorang anak perempuan berinisial MS (16) menangis dengan narasi hoaks akibat digorok ibu korban, Y (57) ke media sosial merupakan hal yang salah. 

Sebab, video kejadian pada Jumat (15/4/2022) sekira pukul 03.30 WIB disertai narasi itu diunggah ke media sosial tanpa mengonfirmasi kronologis kejadian kepada Y dan MS. 

"Enggak sengaja Pak, salah informasi," jelas MRA saat ditanya Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto alasan menyebarluaskan video, Senin (18/4/2022).

Kepada pihak kepolisian, MRA mengaku mendapat video ketika MS menangis dari grup WhatsApp karena saat kejadian, tak berada di lokasi. 

Lalu, dia menyimpulkan sendiri kejadian dalam video sebagai aksi Y yang menggorok putrinya sendiri MS saat dibangunkan sahur. Lantas diunggah hingga ditonton lebih dari 20 juta warga dan mendapat ragam komentar warganet. 

"Saya simpulkan sendiri. Saya minta maaf buat korban yang bersangkutan, sekali lagi minta maaf," kata MRA.

Kapolsek Cipayung, Kompol Bambang Cipto menyampaikan untuk saat ini MRA belum dijadikan sebagai tersangka lantaran pihaknya masih menunggu laporan dari Y selaku pihak yang dirugikan. 

Namun dia memastikan MRA yang hingga kini belum menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Y dan MS atas ulahnya sementara ditahan di Mapolsek Cipayung.

Bambang juga mengimbau warga agar teliti terlebih dahulu ketika mendapat informasi agar tak terpengaruh hoaks dan tidak menghakimi seseorang yang belum tentu dia pelakunya. 

"Kalau belum akurat kebenarannya jangan terburu-buru di-share. Karena dampaknya akan semakin luas dan menciptakan situasi kurang kondusif," jelas Bambang.

Sebelumnya dikabarkan, beredar di media sosial, video berdurasi 30 detik, MS tampak berdiri di jalan  lingkungan sembari menangis dan memegang bagian sekitar lehernya yang terluka. 

Sedangkan narasi video yang beredar di media sosial disebutkan MS digorok oleh sang ibu berinisial Y kala hendak membangunkan sahur pada Jumat (15/4/2022) sekira pukul 03.30 WIB. 

"Ini ditusuk ibunya," ucap seorang pria yang berupaya menolong korban sebagaimana dalam video yang beredar.

Kata Y seluruh narasi video tersebut, tidak benar. Sebab, dia tak sengaja menusuk leher sang anak lantaran sedang memotong lontong untuk santap sahur. 

"Saya sebenarnya mau buka sahur ya, saya pegang pisau karena saya mau potong lontong, karena deket dia kita bercanda canda sedikit, akhirnya pisau itu dia melengos kena sini (sekitar leher), pisaunya pisau kecil," ungkap Y kepada wartawan saat ditemui di kediamannya, Senin (18/4/2022). 

Luka tusuk akibat pisau kecil itu membuat leher MS yang diketahui masih duduk di bangku kelas 2 SMK itu mengalami pendarahan sehingga menangis histeris. 

Y sebagai ibu juga panik akibat ketidaksengajaannya itu membuat MS terluka. Mereka keluar dari rumah lalu minta tolong kepada tetangga sekitar guna dibawa ke rumah sakit. 

Dalam keadaan panik MS hendak dibawa ke RS Asrama Haji, kemudian seorang warga merekam video lantas disebarluaskan ke media sosial dengan narasi hoak anak digorok ibu saat bangunkan sahur. 

"Saya panik juga, kejadian itu enggak sengaja. Kalau narasi di video, itu bohong  itu hoaks," jelasnya.  (Ardhi) 

Berita Terkait
News Update