Menuju Regionalisasi Ekonomi, Sumbagsel Diyakini Jadi Penopang untuk Indonesia

Minggu 17 Apr 2022, 20:53 WIB
Seminar nasional Maspro Sumbagsel, di Ciputra Artprenuer, Jakarta, Sabtu, (16/42022). (Foto: Dok. Maspro Sumbagsel).

Seminar nasional Maspro Sumbagsel, di Ciputra Artprenuer, Jakarta, Sabtu, (16/42022). (Foto: Dok. Maspro Sumbagsel).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir meyakini wilayah Aglomerasi Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dapat menopang perekonomian Indonesia. 

Pasalnya, Erick melihat peta geo politik dunia sedang mengalami perubahan, di mana pada konteks ekonomi ke depan banyak pengamat dunia meramalkan bahwa globalisasi akan berubah ke arah regionalisasi.

Jika ini berkembang, Erick meyakini Indonesia berpotensi terus maju, karena Indonesia memiliki kawasan-kawasan dengan potensi ekonomi besar sebagai regional, salah satunya adalah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

“Banyak tulisan dari pengamat dunia, globalisasi ini akan berubah menjadi regionalisasi. Ini sejalan, terlepas dari Indonesia sebagai negara di mana kita harus merajut hubungan dengan Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan. Tapi kita melihat bahwa di dalam Indonesia ada regional-regional yang sangat berpotensi,” kata Erick Thohir dalam seminar nasional Maspro Sumbagsel, di Ciputra Artprenuer, Jakarta, Sabtu, (16/42022).

Erick yang merupakan putra daerah Sumbagsel melihat ini sebagai sebuah peluang bagi wilayah aglomerasi Sumbagsel untuk dapat meningkatkan potensi sumber daya di daerah. 

"Bagaimana pentingnya kita merajut, tentu sejalan tapi dengan yang kita sepakati di seminar pertama," ungkap Erick

Erick menilai Sumbagsel menjadi sebuah kawasan yang menarik karena memiliki potensi alam yang besar yang apabila dimaksimalkan dapat menjadi penopang ekonomi Indonesia. 

"Saya rasa sejak awal ketika maspro datang, sumbagsel ini menjadi sebuah kawasan yang menarik," ujar Erick.

Menurutnya, selain Jawa, daerah-daerah Indonesia luar pulau Jawa juga berpotensi untuk dikembangkan seperti yang mulai dilakukan pada era Presiden Jokowi.

Erick mendorong Maspro Sumbagsel ke depan agar terus berkolaborasi dan bersinergi dengan BUMN. Hal ini demi meningkatkan pembangunan dan ekonomi di daerah tersebut. Apalagi, Sumbagsel memiliki potensi besar, baik pariwisata, hasil pertanian (kopi dan karet) hingga pertambangan.

"Sebuah potensi Bagaimana Sumbagsel bisa mengambil kesempatan selain tadi infrastruktur tetapi menjadi pendompang daripada pemasukan negara ataupun daerah disegi sumber daya alam dan pangan," jelas Erick.

Sementara itu, Ketua Maspro Sumbagsel Mahatma Gandhi mengatakan, jika pembangunan insfrastruktur di Sumbagsel rampung maka aglomerasi ekonomi Sumbagsel akan terbentuk dengan sendirinya. Kemudian, jika seluruh wilayah Sumbagsel telah tersambung, mobilitas masyarakat akan semakin efektif dan efisien. 

Efek dominonya, lanjut Gandhi, semua potensi di Sumbagsel, baik itu sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) akan tereksplorasi dengan baik, sehingga akan melahirkan nilai-nilai ekonomi yang lebih tinggi.

“Jika pembangunan infrastruktur di Sumbagsel bisa dipercepat, aglomerasi ekonomi di lima provinsi akan tercipta dengan sendirinya. Lima provinsi menjadi satu kekuatan untuk Indonesia, untuk Nusantara,” kata Gandhi.

Sebagai informasi, selain Erick Thohir, seminar bertajuk “Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dengan tema Komitmen Dulur Kito Untuk Konektivitas Sumbagsel” ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) M Yusuf Ateh. Ketiganya juga merupakan tokoh yang berasal dari Sumbagsel.

Selain ketiga Menteri dan pimpinan lembaga negara, lima Gubernur se-Sumbagsel juga turut hadir. Mereka adalah Al Haris Gubernur Jambi, Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu, Herman Deru Gubernur Sumsel, Erzaldi Rosman Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, dan Arinal Djunaidi Gubernur Lampung.(*)

News Update