JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah organisasi bakal menggelar aksi unjuk rasa di dua titik yang berbeda pada Senin (11/4/2022) ini.
Adapun kedua titik tersebut, yakni Istana Merdeka dan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) di Senayan, Jakarta Pusat.
Koordinator Aksi Poros Revolusi Mahasiswa Universitas MPU Tantular, Alfred Pabika mengatakan, hari ini pihaknya dan sejumlah organisasi mahasiswa lain akan berorasi di sekitaran area Istana Merdeka, dengan membawa tuntutan menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
"Untuk yang di DPR itu ada rekan dari BEM SI, kalau kita akan bergabung dengan teman UBK dan Aliansi Mahasiswa Timur di sekitaran Patung Kuda sampai Istana," kata Alfred saat dihubungi Poskota.co.id Minggu (11/4/2022) malam.
Dia menjelaskan, di sekitaran Istana Merdeka, kelompoknya akan kembali melebur dengan sejumlah organisasi lainnya yang terdiri dari aliansi mahasiswa dan juga buruh.
"Itu kalau gak salah ada 25 organisasi lain yang bakal aksi di Patung Kuda ke Istana. Ada Aliansi Rakyat Menggugat (ARM), DPP-FSP LEM SPSI, BEM Uhamka, Gerakan Lintas Kader HMI Jakarta, UBK, Formasu, dan lainnya," tutur dia.
"Intinya kami tetap akan saling mendukung satu sama lain, kalau rekanan BEM SI mau aksi di DPR silakan, karena tujuan kami sama untuk apa kami menghujat?," katanya.
"Jadi ini merupakan konsep 'Be Water' di mana aksi tidak hanya terfokus di satu titik. Kita akan melebur seperti air, dan menghancurkan ketidakadilan seperti air pula," ucapnya.
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) batal menggelar aksi unjuk rasa di sekitaran area Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2022) esok.
Teranyar, mereka akan menggeruduk Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Pusat sebagai ganti lokasi aksi.
Hal itu pun dibenarkan oleh Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal, yang menyebut bahwa titik aksi esok diubah dari Istana ke Gedung DPR.
"(Titik aksi berubah) iya Bang, betul kita pindah ke DPR," kata Luthfi saat dikonfirmasi, Minggu (10/4/2022).
Dia menjelaskan, bahwa kepindahan titik aksi itu adalah untuk memastikan Konsitusi tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku.
"Jadi pindah itu bukan karena ini itu, kita hanya ingin memastikan Konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dari Undang-Undang (UU) dan memastikan DPR RI melaksanakan Konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," jelasnya. (Adam).