TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Surahman, pria kelahiran Tangerang 17 Januari 1988 harus tetap bekerja mengangkut sampah di tengah hari saat Bulan Suci Ramadan.
Pada umumnya di bulan puasa, masyarakat cenderung mengurangi aktivitas di luar ruangan, apa lagi di siang hari karena panas saat menjalankan ibadah puasa.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk Surahman, warga Kampung Ranca Kelapa, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.
Meski harus menahan haus dan lapar, ia tetap menjalankan pekerjaannya sebagai tukang angkut sampah. Hal tersebut lantaran dirinya harus tetap membiayai ketiga anaknya yang masih kecil.
Pria 34 tahun yang belum lama ditinggal oleh sang istri meninggal dunia karena Covid-19 ini harus membanting tulang membiayai anak-anaknya.
Surahman menceritakan, sebelum sang istri meninggal, dirinya sedikit terbantu untuk biaya hidup sehari-hari. Namun, setelah sang istri yang bekerja sebagai tukang sapu jalan meninggal tiga bulan yang lalu, dirinya harus lebih giat bekerja.
"Sudah tiga bulan setelah istri meninggal saya harus benar-benar mencari uang buat anak saya," katanya Sabtu (9/4).
Ia mengatakan, dirinya tidak ingin sang anak sulung yang baru duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) merasakan lapar, apa lagi saat bulan puasa ini.
"Alhamdulillah anak saya lagi belajar untuk puasa full. Jadi saya sebisa mungkin mau menuruti makanan yang diinginkan dia saat buka, walaupun hanya sebatas es dan jajanan pada umumnya,".
Selain membiayai anak sulungnya yang masih belajar berpuasa secara full, Surahman juga harus membiayai anak keduanya yang berusia 5 tahun dan anak bungsunya yang berusia 2 tahun.
"Kalau untuk anak kedua dan yang bontot saya kan harus sediakan susu dan makananya," ungkapnya.