Obrolan Pos Ronda: Biar Adem Dulu

Kamis 07 Apr 2022, 12:45 WIB
Kartun Sental-Sentil "Obrolan Pos Ronda: Biar Adem Dulu". (kartunis: poskota/ucha

Kartun Sental-Sentil "Obrolan Pos Ronda: Biar Adem Dulu". (kartunis: poskota/ucha

“MENURUT lo, Pemilu bakalan ditunda atau tetap sesuai jadwal semula tahun 2024?” tanya Yudi kepada rekannya Heri, di pos ronda tempat mereka nongkrong sambil ngopi.

“Sekarang nggak boleh bicara soal penundaan pemilu atau presiden 3 periode,” kata si bro menimpali.

“Yang nggak boleh bicara begitu para menteri, kalau kita rakyat boleh-boleh saja, termasuk menolak penundaan atau presiden 3 periode,” kata Yudi.

“Mengapa menteri nggak boleh bicara soal penundaan pemilu?” tanya Heri

“Ya biar lebih fokus urus rakyat. Biar para menterinya sensitif pada kesulitan rakyat serta memiliki empati,” kata Yudi.

“Benar itu, para menteri jangan sibuk urusan politik. Harga lagi naik, malah ngurusin politik. Fokus kerja untuk negara dan rakyat,” kata si bro.

Apa yang dikatakan si bro, cukup beralasan. Selagi harga naik, rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, menteri seolah tidak peduli.

Ada yang sibuk menggalang dukungan penundaan pemilu, presiden tiga periode.  Sikap yang demikian mengesankan seolah tak ada rasa empati kepada rakyat yang limbung akibat harga sembako kian melambung.

Sebagian menteri lebih memilih berkomentar urusan politik, di antaranya mengundang kegaduhan di tengah kenaikan harga sembako.

Semoga dengan dilarangnya para menteri bicara soal penundaan pemilu atau presiden 3 periode, suasana makin tenang. Biar adem dulu, tak ada lagi kegaduhan politik.

Akan lebih baik lagi, jika tak ada lagi kegaduhan akibat kenaikan harga. Inilah yang sejatinya dikehendaki rakyat. Stop kenaikan harga.

Lihat juga video “Gunakan Airsoft Gun, Pria Ini Nekat Rampok Sebuah Bank”. (youtube/poskota tv)

Berita Terkait
News Update