ADVERTISEMENT

Bahaya! Untuk Pertama Kalinya, Peneliti Temukan Mikroplastik dalam Paru-paru Manusia

Kamis, 7 April 2022 11:35 WIB

Share
Ilustrasi plastik. (Foto/Pixabay)
Ilustrasi plastik. (Foto/Pixabay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Untuk pertama kalinya, para peneliti mengatakan bahwa mereka telah menemukan mikroplastik di dalam organ paru-paru manusia yang masih hidup.

Penelitian yang dilakukan di Hull York Medical School, Inggris dan diterbitkan dalam jurnal  Science of the Total Environment, merupakan penelitian kuat pertama yang mengidentifikasi plastik di paru-paru manusia yang masih hidup, dikutip berdasarkan laporan NPR (National Public Radio), Kamis (7/4/2022).

Sebelumnya, mikroplastik telah ditemukan dalam aliran darah manusia, kotoran manusia, dan kedalaman laut.

“Mikroplastik sebelumnya telah ditemukan dalam sampel otopsi mayat manusia, kami tidak berharap menemukan jumlah partikel plastik yang tinggi di bagian paru-paru. Ini mengejutkan karena saluran udara lebih kecil di bagian bawah paru-paru, dan kami kira dengan ukuran ini partikel plastik dapat disaring atau terperangkap sebelum jauh masuk ke dalam paru-paru,” ujar Dr Laura Sadofsky, Penulis Utama Penelitian sekaligus Dosen Senior Kedokteran Pernapasan di Hull York Medical School.

Dalam laporannya, peneliti berhasil mengidentifikasi 12 jenis mikroplastik seperti polietilen, nilon, dan resin yang biasa ditemukan dalam botol kemasan, pakaian, benang, dan produk manufaktur lainnya.

 

Heboh! Harga Pertamax Dikabarkan Akan Naik Mulai April

Studi ini mencatat adanya kekhawatiran yang meningkat dengan bahaya yang bisa datang dengan menelan atau menghirup mikroplastik.

Saat ini, dunia memproduksi sekitar 300 juta metrik ton plastik per tahun dan sekitar 80% berakhir di tempat pembuangan sampah dan bagian lain dari lingkungan.

Mikroplastik dapat berukuran dari 10 nanometer hingga 5 milimeter, ukuran ini sama dengan penghapus yang ada di ujung pensil. Partikel plastik ini dapat ditemukan mengambang di udara, di air kemasan, di tanah, dan di laut. (Widaksono Gasta Gasti)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT