Awas Tanah Longsor, BPBD DKI Jakarta Imbau Masyarakat Waspada

Rabu, 6 April 2022 16:00 WIB

Share
BPBD DKI Jakarta imbau warga agar waspada dan mengenali tanda-tanda tanah longsor.
BPBD DKI Jakarta imbau warga agar waspada dan mengenali tanda-tanda tanah longsor.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah di Jakarta dirilis BPBD Provinsi DKI Jakarta.

Terdapat delapan wilayah kecamatan yang tersebar di Jakarta Selatan dan dua wilayah kecamatan di Jakarta Timur yang perlu diwaspadai terhadap potensi gerakan tanah menurut informasi yang didapatkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM pada situs vsi.esdm.go.id untuk bulan April 2022.

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebutkan PVMBG merilis informasi potensi gerakan tanah di Jakarta setiap bulannya dengan menganalisis data curah hujan yang dikeluarkan BMKG. Kemudian disadur oleh BPBD DKI untuk diinformasikan ke masyarakat.

"Sepanjang tahun 2017 hingga 2021 terdapat total sebanyak 57 kejadian tanah longsor yang tersebar di berbagai lokasi di Jakarta," ujar Isnawa di Gambir Jakarta Pusat pada Selasa (5/4/2022).

Isnawa lebih lanjut mengatakan mayoritas kejadian tanah longsor terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi pada lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai.

Kejadian ini paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 34 dan Jakarta Timur sebanyak 21. Untuk detail wilayah kelurahan yang paling banyak terjadi yakni di Srengseng Sawah sebanyak 6 kejadian dan Ciganjur sebanyak 4 kejadian.

”Informasi yang dirilis setiap bulannya bukan berarti seluruh wilayah kecamatan tersebut masuk ke dalam kategori rawan. Namun hanya pada wilayah tertentu yang berada pada kawasan lereng di tepi kali atau sungai saja. Hal ini perlu dipahami agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada,” imbuh Isnawa.

Gerakan tanah atau biasa disebut tanah longsor merupakan peristiwa perpindahan bahan pembentuk lereng yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Berupa tanah, batuan, bahan timbunan atau campuran di antaranya.

Tanah longsor ini bisa terjadi karena berbagai macam pemicu seperti curah hujan, gempa bumi, erosi, hingga aktivitas manusia.

Masyarakat dapat mengetahui ciri-ciri tanah longsor yang ada di sekitarnya. Seperti adanya lapisan tanah atau batuan yang miring ke arah luar, adanya retakan tanah yang membentuk tapal kuda, adanya rembesan air pada lereng, adanya pohon dengan batang yang terlihat melengkung, dan perubahan kemiringan lahan yang sebelumnya landai menjadi curam.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar