SERANG, POSKOTA.CO.ID - Baznas Provinsi Banten mencatat, capaian pembayaran zakat masyarakat Banten yang masuk pada tahun 2021 masih rendah bila dibandingkan dengan potensi yang ada.
Hal itu diduga karena rendahnya kesadaran masyarakat Banten untuk membayarkan zakatnya di lembaga resmi seperi Baznas.
Wakil Ketua IV BAZNAS, Provinsi Banten Mulyadi Firdaus, mengatakan, potensi zakat di Provinsi Banten mencapai Rp7,6 triliun.
Namun penghimpunan zakat selama tahun 2021 baru mencapai Rp150 miliar.
“Baru 18 persen yang sudah sadar dan rutin,” katanya, kemarin.
Mulyadi mengatakan, sesuai perintah Al Quran, membayar zakat dilakukan kepada lembaga amil bukan menyalurkannya sendiri-sendiri.
Sebab bila zakat disampaikan langsung pun tidak dapat menyelesaikan masalah kemiskinan.
Berbeda halnya dengan BAZNAS Banten yang merupakan lembaga zakat resmi yang sudah di-SK-kan pemerintah.
Sebab zakat didistribusikan dengan program, dipantau oleh pendamping sampai selesai.
Program yang dibuat BAZNAS Banten misalkan pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, dakwah, dan advokasi.
“BAZNAS mensejahterakan umat maka mindset penerima harus diubah,” katanya.
