JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memperingatkan peningkatan ketegangan dengan Korea Selatan setelah menteri pertahanannya berbicara tentang kemampuan negaranya untuk menyerang Pyongyang dengan senjata presisi.
Komentar Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook pada hari Jumat telah “semakin memperburuk hubungan antar-Korea dan ketegangan militer di Semenanjung Korea,” kata Kim Yo-jong, menurut kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, Minggu (3/4/2022).
Dia menambahkan bahwa Korea Selatan “mungkin menghadapi ancaman serius” saat Korea Utara mempertimbangkan opsinya sebagai tanggapan atas pernyataan Suh.
Menteri pertahanan berbicara tentang kesiapan militer Korea Selatan di tengah provokasi baru-baru ini dari Pyongyang, seperti peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bulan lalu, dengan mengatakan Seoul dapat secara akurat dan cepat menyerang target apa pun di Utara.
"Saat ini, militer kami memiliki jumlah besar dan berbagai jenis rudal yang telah meningkat pesat dalam hal jangkauan, akurasi, dan kekuatan,” kata Suh.
Korea Selatan telah menanggapi peluncuran ICBM dengan menggembar-gemborkan kemampuan militernya, seperti menguji coba beberapa rudal dan memamerkan jet F-35 dalam latihan.
Suh mencatat kemampuan Korea Selatan untuk melakukan serangan presisi pada “asal serangan apa pun dan fasilitas komando serta dukungannya.” Dia juga mengatakan bahwa Korea Selatan sedang mengembangkan lebih lanjut sistem pertahanan rudal canggih yang tidak dimiliki Korea Utara.
Kim Yo-jong adalah wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea dan menjabat sebagai anggota Komisi Urusan Negara Korea Utara. Dia adalah penasihat utama saudara laki-lakinya dan sering mengambil peran utama dalam mengutuk Korea Selatan dan AS, seperti ketika mereka mengadakan latihan militer bersama.
Kim Yo-jong menyebut Suh sebagai pria seperti sampah yang tidak masuk akal dan maniak konfrontasi.
Pak Jong-chon, sekretaris Komite Sentral, mengeluarkan pernyataan terpisah yang juga menuduh Suh secara efektif mengancam "serangan pencegahan".
“Dia pasti gila atau konyol untuk berbicara tentang serangan pendahuluan terhadap negara senjata nuklir,” kata Pak. Jika serangan seperti itu dicoba, dia bersumpah, “tentara kami akan tanpa ampun mengarahkan semua kekuatan militernya untuk menghancurkan target utama di Seoul dan Angkatan Darat Korea Selatan.”(*)