ADVERTISEMENT

Ramadan Jadi Angin Segar Bagi Muslim di Thailand Selatan, Negeri Gajah Putih Setuju Tak Ada Penggerebekan atau Penangkapan

Sabtu, 2 April 2022 23:42 WIB

Share
Ilustrasi. Kegiatan rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1443H. (ist)
Ilustrasi. Kegiatan rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1443H. (ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ramadan Menjadi Angin Segar Bagi Muslim di Thailand Selatan, Negeri Gajah Itu Tidak Akan Lakukan Penggerebekan atau Penangkapan
MALAYSIA - Di Thailand Selatan ada kaum muslim yang jumlahnya minoritas di Negeri Gajah Putih itu. Di sana kaum muslim yang disebut sebagai Suku Patani biasa disebut pemberontak dan separatis.

Yang mutakhir, ada pembicaraan dari kedua belah pihak, yakni pemerintah Thailand dan perwakilan muslim di Thailand Selatan tersebut, perundingan diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. 

Media Bangkok Pos memberintakan, Pemerintah Thailand dan pemberontak separatis selatan pada hari Jumat menyetujui gencatan senjata selama bulan puasa Ramadan, dalam apa yang mereka harapkan dapat mengarah pada solusi yang lebih langgeng.

“Kedua pihak utama sepakat untuk menghentikan aktivitas kekerasan sepanjang bulan Ramadan dari 3 April hingga 14 Mei,” kata Anas Abdulrahman, yang memimpin delegasi Barisan Revolusi Nasional (BRN), kaum muslim tersebut, dalam pembicaraan damai yang telah berlangsung di ibu kota Malaysia itu.

Kesepakatan itu adalah "langkah membangun kepercayaan" untuk membuka jalan bagi kesepakatan damai yang konkret, katanya pada konferensi pers setelah putaran keempat negosiasi.

Pernyataannya menyusul dua hari pembicaraan tatap muka di sebuah hotel di pinggiran Kuala Lumpur, dengan delegasi Thailand yang dipimpin oleh Jenderal Wanlop Rugsanaoh.

Putaran terakhir pembicaraan difasilitasi oleh Abdul Rahim Noor, mantan kepala polisi federal Malaysia.

Para pihak terakhir bertemu pada bulan Januari, ketika mereka mengusulkan untuk membentuk kelompok kerja bersama untuk menyempurnakan persyaratan luas yang telah mereka sepakati.

Dalam konferensi pers terpisah, Rahim mengatakan pemerintah Negeri Gajah Putih itu setuju tidak akan melakukan penggerebekan atau penangkapan apapun selama Ramadhan. Ini kiranya Ramadan jadi angin segar bagi kaum muslim di Thailand Selatan itu. 

Kedua belah pihak juga membahas mekanisme untuk mengizinkan anggota BRN yang tinggal di Malaysia untuk kembali ke Thailand dan mengunjungi keluarga mereka tanpa takut ditangkap.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT