JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Survei SMRC menunjukan bahwa kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai anjlok menyusul wacana presiden tiga periode yang terus digaungkan oleh sejumlah pihak.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan persepsi publik terhadap kinerja Jokowi menurun sebesar 64,6 persen dalam survei pada Maret 2022. Padahal, pada Maret 2021, penilaian kinerja Jokowi ada di angka 77 persen.
Menurut Deni, penurunan itu dipengaruhi oleh gagasan penundaan pemilu dan presiden tiga periode.
Dalam data tabulasi silang, terlihat bahwa sikap warga yang pada umumnya menolak usulan penundaan pemilu menurunkan sentimen positif atas kinerja presiden.
Ada 72 persen dari pendukung penundaan pemilu karena alasan Covid-19 yang puas atas kinerja presiden. Sementara pada yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 persen yang puas pada kinerja presiden.
Deni menambahkan bahwa temuan ini konsisten dengan evaluasi warga atas arah perjalanan bangsa dan kinerja demokrasi.
Ada 83 persen dari pendukung pemilu ditunda karena alasan Covid-19 yang menyatakan negara sedang bergerak ke arah yang benar.
Angka ini menurun pada mereka yang tidak setuju penundaan pemilu, 67 persen.
Selain itu, Deni juga memaparkan bahwa dalam setahun terakhir, penilaian positif atas arah berjalanan bangsa turun dari 80 persen pada survei Maret 2021 menjadi 68 persen dalam survei Maret 2022.
Hal yang sama terjadi pada evaluasi atas kinerja demokrasi. Warga yang setuju ide penundaan pemilu karena alasan pandemi, 72 persennya puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi.
Sementara yang menolak penundaan pemilu, hanya 60 yang merasa puas atau sangat puas atas jalannya demokrasi.