SETELAH ramai dibicarakan anggaran ganti gorden rumah dinas anggota DPR- RI, kini mencuat anggaran baju dinas anggota dewan DKI Jakarta.
Yang namanya dinas memang dibiayai negara, anggaran diambilkan dari uang negara. Sebut saja rumah dinas, mobil dinas, pakaian dinas atau baju dinas, termasuk perjalanan dinas ke luar kota atau luar negeri.
Kalau ditanya uang negara dari mana, ya asalnya dari rakyat . Misalnya dari pajak dan sebagainya.
“Kalau rakyat berarti termasuk kita-kita ini dong, yang setiap hari makan di Warteg,” kata si Bro, di sela maksi di warteg langganannya.
“Tetapi jangan karena uang rakyat lantas lo minta bagian, minta baju lebaran” kata Yudi, sesama pelanggan warteg. “Masing-masing sudah ada porsinya. kalau mau baju dinas, jadilah pejabat atau wakil rakyat.”
“Enak juga ya jadi pejabat. Ganti gorden rumah dibeliin, setiap tahun beli baju dinas dibayarin,” kata si Bro menambah obrolan warteg tambah hidup.
“Nggak usah ngiri,” kata Yudi.
“Bukan ngiri bang, cuma jadi mikir, mau lebaran anak minta baju baru.Minta dibelikan sarung dan baju koko,” kata si Bro.
“Ya udah dibeliin di Pasar Tanah Abang atau Pasar Senen. Nanti – nanti makin ramai,” saran Heri, teman sejawat Yudi.
“ Dananya belum ada. Saya berharap ada yang beliin, kayak anggota dewan,” jawab si Bro.
“Oh gue paham. Lo berharap anggaran baju dinas dibagi – bagikan kepada rakyat untuk keperluan lebaran,” kata Yudi.
-(1).jpg)
-(1).jpg)
.png)
.png)
.jpg)
.jpg)
.png)
.jpg)
