Bikin Mesin Mudah Rusak, Ini Efek Gonta-ganti BBM, Merugikan Sekali!

Rabu, 30 Maret 2022 13:17 WIB

Share
Ilustrasi SPBU. (Foto/Suzuki)
Ilustrasi SPBU. (Foto/Suzuki)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Tak bisa dipungkiri konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor untuk beraktivitas, BBM sudah menjadi kebutuhan sehari-hari khususnya bagi pengendara kendaraan bermotor.

SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum merupakan tempat para pengendara mengisi BBM. Setiap hari masyarakat berbondong-bondong ke SPBU untuk mengisi BBM kendaraannya.

Ada berbagai jenis bahan bakar yang dapat dipilih masyarakat, seperti Pertalite, Pertamax, Pertamax Plus dan lain sebagainya.  

Masyarakat diimbau untuk memilih salah satu bahan bakar yang cocok untuk kendaraannya. Namun, terkadang persediaan bahan bakar yang biasa digunakan kosong. Apabila kondisi tangki kendaraan masih cukup persediaan bahan bakarnya, hal ini bukan masalah besar bagi pengendara.

Mereka bisa mencari SPBU lain yang menyediakan bahan bakar yang diinginkan. Tapi, bagi pengendara yang bahan bakar di tangkinya sudah kritis, tentu ini merupakan sebuah masalah. Terlebih, jika jarak SPBU satu dengan yang lainnya cukup jauh.

Adapun solusi untuk masalah ini biasanya, pengendara mau tidak mau menggunakan bahan bakar jenis lain. Misal, jika biasa menggunakan Pertalite, maka langsung diganti dengan Pertamax.  

Jika hal itu terjadi, maka secara tidak langsung terjadi percampuran antara dua bahan bakar yang berbeda tingkat oktannya. Satu atau dua kali dilakukan mungkin tidak masalah, namun jika hal itu terus diulangi bisa membahayakan mesin kendaraan.

Pasalnya, tiap mesin punya nilai kompresi yang berbeda dan umumnya sudah disesuaikan dengan bahan bakar yang ada di pasaran. Ketika bahan bakar yang biasa digunakan ini diganti, otomatis mesin akan menyesuaikan kembali kompresinya.

 

Viral! Belum Urus Perizinan, Konser Tulus Bertajuk Soundfest 2022 Gagal Digelar

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar