ADVERTISEMENT

Waduh! Perumahan Milik Lippo Grup 'Cendana Peak' Digeruduk Puluhan Kuli Bangunan, Ada Apa Ya?

Selasa, 29 Maret 2022 13:40 WIB

Share
Massa yang menggeruduk perumahan Cendana Peak. (Iqbal)
Massa yang menggeruduk perumahan Cendana Peak. (Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG,  POSKOTA.CO.ID - Puluhan orang pekerja kuli bangungan menggeruduk Perumahan Cendana Peak, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.

Mereka menuntut upah mereka yang tidak dibayarkan oleh PT Zentha Mahardhika yang merupakan kontraktor pihak kedua dari Lippo Grup.

Perumahan yang berada didekat gerbang tol Karawaci ini merupakan perumahan klaster yang dibangun PT Zentha Mahardhika untuk salah satu perumahan Lippo Grup.

Namun demikian Selasa (29/3/2022) siang ini puluhan orang pekerja melakukan sweaping ke perumahan dengan menyuarakan aksi mereka.

Menurut mereka, pihak kedua dalam hal ini PT Zentha Mahardhika melakukan pemutusan hubungan kerja sepihak terhadap ratusan orang pekerja kuli bangunan.

"Kami diputus sepihak oleh PT Zentha Mahardhika. Yang kami sayangkan kenapa hak kami tidak dibayarkan," ungkap, Nana saat dijumpai Poskota di lokasi.

Kata Nana aksi mereka kali ini untuk mendesak pihak kontraktor membayarkan hak mereka. Namun demikian jika tidak dibayarkan pihaknya mengaku akan membawa masa lebih banyak lagi.

"Sebagian dari kita sudah pulang ke kampung. Jika memang tidak dibayarkan juga kami akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak, kami hanya kuli yang meminta hak kami, kami bukan siapa siapa," tukasnya.

Sementara itu Nasirudin selaku koordinator pekerja mengaku pemutusan secara sepihak ini tidak manusiawi.

"Tanggal 23 kami diberhentikan selihak, itu tidak manusiawi," ujarnya.

Menurut dia, terdapat  ratusan orang yang tidak mendapat bayaran ketika dilakukan pemutusan sepihak.

"Kami ada 95 orang sementara pak Sugiono 90 orang," ucapnya.

Dia mengaku pihak perusahaan seharusnya membayarkan lebih dari dua ratus juta kepada mereka.

"Saya 240 juta, Sugiono 120 juta. Kami hanya dijanjikan untuk dibayar tapi tidak dibayar juga," ujarnya.

Dia menambahkan dirinya bersama dengan para pekerja lainnya akan menunggu itikad baik dari perusahaan.

"Kalau tidak dibayarkan kami akan lebih banyak lagi membawa massa," tukasnya. (Muhammad Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT