ADVERTISEMENT

Dua Pria Jadikan Istri dan Pacar Sebagai PSK, Sosiolog: Kemungkinan Besar Karena Faktor Ekonomi

Selasa, 29 Maret 2022 10:55 WIB

Share
Sosiolog Unika Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur.(Ist)
Sosiolog Unika Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur.(Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID - Entah iblis apa yang telah merasuki diri AR (29) dan BB (24). Dua warga Jakarta Barat itu  tega menjadikan istri dan kekasihnya sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

Dua wanita malang ini dijajakan kepada pria hidung belang di sebuah kamar kost yang terletak di Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang.

Menanggapi tindakan kedua orang itu, Sosiolog Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur mengatakan, bahwa peristiwa ini sebetulnya bukanlah sesuatu atau isu yang baru terjadi di Indonesia.

Dia menuturkan, pada Tahun 1989 silam, peristiwa serupa pernah terjadi di sebuah kota yang ada di salah satu provinsi di tanah air. Diketahui, motif para pelaku melakukan hal keji itu dilatari oleh motif ekonomi, kendati pada waktu itu Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi sama sekali.

"Sekarang, meski belum sampai dikatakan mengalami krisis, namun kesulitan ekonomi dialami keluarga-keluarga. Banyak kepala keluarga kena PHK atau dirumahkan. Penghasilan keluarga turun drastis sementara kebutuhan keluarga belum tentu turun,  bahkan mungkin meningkat," kata Hubertus saat dihubungi Poskota.co.id Senin (28/3/2022).

Dia melanjutkan, dalam fase ini Ibu-Ibu mengeluh dan menyalahkan pandemi Covid-19 sebagai biang keladi dari semua yang terjadi, dari mulai membuat biaya pendidikan lebih mahal. Atau, kata dia, dengan berada di rumah tanpa adanya pendapatan, pengeluaran justeru menjadi lebih membengkak besar.

"Bukankah Pemerintah telah mengucurkan bantuan? Betul, namun tidak mampu untuk mengimbangin pengeluaran keluarga," ujar dia.

Ia menambahkan, dalam perkara ini, apabila ditilik perbuatan suami atau istri, maka yang akan muncul di awal adalah persepsi tega sekali. Namun, terang Hubertus, terlalu prematur apabila ada orang yang menjustifikasi hal tersebut dengan begitu saja.

"Dalam hal ini perlu kita bedakan 'jual istri' karena semata-mata mencari uang yang lebih banyak guna memenuhi selera hidup hedonistik. Dan 'jual istri' karena kepepet masalah ekonomi. Yang pertama itu immoral, sementara kedua tidak bisa serta merta dinilai begitu, sebab didorong keterpaksaan," imbuhnya.

"Memang kedua-duanya melanggar norma, namun penilaian moral terhadap kedua perbuatan harusnya berbeda. Kita prihatin, namun itulah keadaan. Tidak tertutup kemungkinan keluarga dihadapkan pada pilihan nilai yg sulit: mau kelihatan saleh tetapi keberlangsungan hidup terancam atau membela kehidupan tetapi melanggar moral," sambung dia.

Lebih lanjut, ia meminta, agar masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi hal-hal seperti ini.

"(Saya) tidak terkandung maksud untuk bersikap permisive atau realistis dalam bersikap. Sekali lagi, asal keluarga tersebut nyata-nyata dalam kesulitan, langkah yang ditempuh keluarga tersebut bisa dipahami. Tetapi jika untuk mencari kenikmatan dan kesenangan yang lebih, jelas perlu dikutuk secara sosial," pungkas dia.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Serang Kota, AKP David Adhi Kusuma menjelaskan, latar belakang kedua pelaku menjual diri isteri dan pacarnya adalah karena dilatari desakan ekonomi.

"Kalau dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik, latarbelakang kedua tersangka menjual isteri dan pacarnya karena kebutuhan ekonomi," terang Kasatreskrim kepada Poskota, Senin (28/3/2022).

Menurut David Adhi Kusuma, secara kebetulan kedua tersangka merupakan warga Jakarta Barat yang awalnya memiliki profesi yang sama, yaitu sopir online dan ojek online. Namun belakangan kedua tersangka kini saat ini menjadi pengangguran.

"Saat ini, baik kedua tersangka maupun korban tidak memiliki pekerjaan. Sementara kebutuhan ekonomi setiap hari harus terpenuhi. Terlebih tersangka AR yang memiliki 2 orang anak," kata David Adhi Kusuma.

Kasatreskrim menjelaskan pihaknya masih mendalami bisnis esek-esek yang tidak lazim dilakukan terhadap isteri dan pacarnya.

"Kasus ini masih kita dalami. Termasuk kenapa keduanya memilih Kota Serang sebagai sasaran bisnisnya," tandasnya.(adam)


"Kedua pelaku kami amankan pada Sabtu (23/3) malam kemarin di Kosan Wisma Pala, Jalan Pala Komplek Pasir Indah, Kelurahan Kaligandu, Kecamatan Serang, Kota Serang," ujar Maruli didampingi Kasatreskrim AKP David Adhi Kusuma kepada wartawan, Minggu (27/3/2022) malam. (Adam).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT