JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Diana Anggraeni baru saja meraih gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Senin (28/3/2022) melalui sidang terbuka secara virtual.
Dengan mengangkat disertasi berjudul 'Radio Komunitas sebagai Agen Perubahan Kesadaran Kritis pada Masyarakat di Sawangan dan Ujungberung', Diana yakin keberadaan radio komunitas yang ditelitinya tersebut dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat lokal.
"Radio komunitas merupakan media warga yang memiliki ciri dari, untuk dan oleh komunitas. Sehingga tujuannya sangat jelas yaitu memenuhi kebutuhan komunitas. Keutamaan radio komunitas (rakom) adalah adanya partisipasi dan mengangkat kearifan lokal," kata Diana Anggraeni dalam sidang disertasinya tersebut.
Menurutnya, pembangunan di Indonesia saat ini mengarah kepada paradigma bottom up yang mensyaratkan keterlibatan masyarakat.
Partisipasi membutuhkan kesadaran, namun beberapa kajian tentang rakom justru menemukan rendahnya partisipasi.
Salah satu faktor penyebab adalah tekanan struktur dan sistem.
"Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di dua rakom di wilayah perkotaan yang sarat dengan tekanan seperti sikap masyarakat yang individual dan masa bodoh, tidak peduli dengan permasalahan di sekitarnya, kemudahan mendapatkan informasi yang bersifat umum namun justru mengabaikan kondisi disekitarnya, pesatnya pembangunan yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan minimnya perhatian terhadap potensi lokal," paparnya.
Dalam sidang terbuka tersebut, Penguji Disertasi, Prof. Andi Faisal Bakti, MA., Ph.D mempertanyakan perihal agen perubahan terkait hasil penelitian yang dibutuhkan Pemerintah dan masyarakat.
"Semisal di Indonesia itu ada 450 Bupati, bagaimana cara menyampaikan hasil penelitian ini karena ada karakteristik khusus radio komunitas, semisal kalau di Jaman Presiden Soeharto kan ada program swasembada pangan yang disiarkan juga di radio, bagaimana itu," kata Prof. Andi Faisal Bakti, MA., Ph.D.
Dengan tegas dan tepat sasaran Diana Anggraeni menjawab jika penelitiannya tersebut bertujuan melakukan proses pembangunan dari bawah terutama program-program yang ada di masyarakat.
"Memperkenalkan model pembangunan masyarakat dari level bawah bukan dari level atas ke bawah, karena beberapa negara seperti Jepang, Korea dan lainnya juga memperkenalkan model pembangunan seperti ini dan sukses, jadi manusia sangat aktif sekali memaknai realitas dan faktor-faktor yang ada sehingga terbentuklah komunikasi agen perubahan. Pembangunan butuh partisipasi dan butuh kesadaran maka perlu difasilitasi dalam sebuah wadah," jawabnya.