ADVERTISEMENT

Seram! Untuk Pertama Kalinya, Peneliti Menemukan Mikroplastik dalam Darah Manusia

Senin, 28 Maret 2022 10:24 WIB

Share
Illustrari sampah plastik di lautan, yang kemudian dimakan oleh ikan dan hewan laut lainnya yang dikonsumsi manusia. (Foto: Freepik)
Illustrari sampah plastik di lautan, yang kemudian dimakan oleh ikan dan hewan laut lainnya yang dikonsumsi manusia. (Foto: Freepik)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BELANDA, POSKOTA.CO.ID - Para ilmuwan telah menemukan polusi mikroplastik dalam aliran darah manusia untuk pertama kalinya.

Temuan mikroplastik dalam darah manusia ini berdasarkan pengujian di hampir 80% sampel, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin (28/3/2022).

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environment International ini didanai oleh Organisasi Nasional Belanda untuk Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dan Common Seas, sebuah perusahaan sosial yang bekerja untuk mengurangi polusi plastik.

 

Cara analisis menggunakan teknik yang mendeteksi dan menganalisis partikel sekecil 0,0007 mm. Tim menggunakan jarum suntik baja dan tabung kaca untuk menghindari kontaminasi.

Peneliti menganalisis sampel darah dari 22 pendonor dewasa yang sehat, dari 17 orang itu ditemukan partikel plastik.

Separuh dari sampel mengandung plastik (Polyethylene Terephthalate) PET (yang digunakan dalam botol minuman), sepertiga mengandung polistirena (digunakan untuk mengemas makanan), seperempat sampel mengandung polietilen (bahan kantong plastik dibuat).

Penemuan ini menunjukan bahwa partikel plastik dapat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat bersarang di organ tubuh manusia.

Adapun, dampak kesehatan terhadap mikroplastik yang ada di tubuh masih belum diketahui tetapi, peneliti khawatir karena mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel manusia.

Hal tersebut berdasarkan polusi udara yang sudah diketahui masuk dalam tubuh manusia. Ini juga menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT