AMERIKA SERIKAT, POSKOTA.CO.ID – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan keprihatinan mendalam atas keputusan penguasa Taliban Afghanistan.
Taliban memutuskan untuk menolak akses anak perempuan ke pendidikan sekolah menengah di Afghanistan.
Dilansir dari Reuters pada Senin (28/3/2022), Dewan Keamanan PBB minta Taliban untuk membuka kembali sekolah untuk siswa perempuan tanpa ada penundaan.
"Anggota Dewan Keamanan .menegaskan kembali hak atas pendidikan untuk semua warga Afghanistan, termasuk anak perempuan," tulis sebuah pernyataan dari Dewan Keamanan PBB pada hari Minggu (27/3).
Pekan lalu pada Rabu (23/3), Taliban menarik kembali pengumuman bahwa sekolah menengah akan dibuka untuk anak perempuan.
Taliban mengatakan sekolah akan tetap tutup untuk perempuan. Penutupan ini sampai ada rencana yang dibuat sesuai dengan hukum Islam untuk dibuka kembali.
Amerika Serikat tiba-tiba membatalkan pertemuan dengan Taliban di Doha yang akan membahas masalah ekonomi utama karena keputusan tersebut.
Pembatalan pembicaraan ini menjadi tanda bahwa gerakan Taliban ditolak oleh masyarakat Internasional, khususnya AS. Adapun disebutkan bahwa beberapa pemimpin Taliban berada di bawah sanksi AS.
"Keputusan mereka sangat mengecewakan dan merupakan pembalikan komitmen yang tidak dapat dijelaskan kepada rakyat Afghanistan, pertama dan terutama, dan juga kepada masyarakat internasional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters.
Dewan Keamanan meminta Deborah Lyons, Utusan Khusus PBB untuk Afghanistan, untuk terlibat dengan otoritas dan pemangku kepentingan Afghanistan yakni Taliban. Dia diminta terlibat dengan masalah penutupan sekolah untuk perempuan dan melaporkan kembali kemajuannya. (Firas)