ADVERTISEMENT

Wapres Menegaskan Kita Ingin Menjadi Bangsa Pemenang, Bukan Penonton Apalagi Pengekor

Minggu, 27 Maret 2022 17:12 WIB

Share
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV STAI Shalahuddin Al-ayyubi. (foto setwapres)
Wapres KH Ma'ruf Amin saat menghadiri acara Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV STAI Shalahuddin Al-ayyubi. (foto setwapres)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan sebagai bangsa kita ingin menjadi  bangsa pemenang dalam kompetisi global, bukan penonton, apalagi pengekor.

Namun di sisi lain, Wapres menjelaskan bahwa tantangan yang kita hadapi sebagai bangsa di tengah globalisasi dan revolusi digital makin hari kian kompleks. 

Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutannya secara virtual pada acara Wisuda Sarjana Strata I Angkatan XXV Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-ayyubi, di Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Wapres mengatakan sebagai penentu masa depan negara yang kita cintai ini, sebagai sarjana pendidik dituntut menjadi pemuda-pemudi Islam Indonesia yang moderat, toleran, berdaya saing global dan maju, sekaligus menjadi role model bagi generasi muslim dunia.

"Sebab itu jal tersebut membutuhkan keunggulan dalam berbagai kualifikasi, bukan hanya bidang akademis, melainkan juga praktiknya di lapangan," terang Wapres.

Dalam kesempatan itu, Wapres menyampaikan pesan, pertama, pegang teguh nilai-nilai agama dan kebangsaan kita, karena itulah jati diri kita sebagai muslim Indonesia.

"Bangsa kita berdiri di atas kemajemukan. Kita menerima pluralitas sebagai sebuah realitas dan kekayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita syukuri," tutur Ma'ruf.

Wapres menambahkan moderasi dan toleransi menjadi kunci berseminya kehidupan di negara kita yang bhineka, dan ini diapresiasi oleh bangsa-bangsa lain. 

Untuk itu, lanjut Wapres, jagalah terus nilai-nilai ini dalam kehidupan personal dan kehidupan profesional serta kehidupan sosial saudara.

"Kedua, kuasai isu domestik dan isu global. Pahami kemajuan teknologi dan digitalisasi, beserta dampaknya bagi kehidupan masyarakat," tandasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT