INDONESIA, POSKOTA.CO.ID - Dengan berlangsungnya KTT G20 di Bali, Indonesia pada tanggal 15-16 November 2022 nanti, Indonesia dilanda oleh dilema dengan banyaknya perselisihan tentang kehadiran anggota G20 Rusia tahun ini.
Sebelumnya Amerika Serikat (AS) dan sekutu Barat nya meminta Indonesia sebagai presidensi KTT G20 untuk menolak kedatangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Permintaan tersebut dikarenakan konflik yang terjadi di Eropa Timur, disebabkan Rusia melakukan ‘operasi militer khusus’ terhadap Ukraina.
Walaupun begitu, Indonesia tetap bermaksud mengundang seluruh pemimpin anggota G20 ke Bali.
Co-sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani mengatakan adalah tanggung jawab umum bagi Indonesia untuk mematuhi semua prinsip, aturan, dan prosedur yang ada, berarti negara memiliki kewajiban untuk mengundang Rusia untuk hadir, terlepas dari apapun yang terjadi.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin “harus dianggap sebagai penjahat perang.”
Hamianin juga mengomentari pernyataan duta besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva sebagai propaganda Rusia, mengulangi kekhawatiran bahwa Rusia telah mengumumkan tidak membiarkan sanksi mempengaruhi bisnis, termasuk pembuatan senjata.
Tetapi dirinya juga mengatakan berharap bahwa Indonesia akan mengambil keputusan yang tepat ketika saatnya tiba, juga mempertimbangkan apa resiko yang terjadi jika Indonesia tidak mengundang Rusia
Sebelumnya Lyudmila mengkonfirmasi bahwa Putin akan pergi ke Bali pada bulan November tahun ini untuk menghadiri KTT G20.
“Itu akan tergantung pada banyak hal, termasuk situasi COVID yang membaik, sejauh ini, niatnya adalah… dia ingin,” ucapnya dalam konferensi pers.
“Kami sangat berharap pemerintah Indonesia tidak menyerah pada tekanan mengerikan yang tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi juga banyak negara lain di dunia oleh Barat.” Kata Lyudmila.
Internasional
Dilema KTT G20, Indonesia Tetap Undang Rusia ke Bali
Minggu 27 Mar 2022, 12:30 WIB