ADVERTISEMENT

Sempat Buron, Bos Robot Trading Fahrenheit Akhirnya Ditangkap Bareskrim Polri

Rabu, 23 Maret 2022 11:02 WIB

Share
Polisi Bekuk 4 Pelaku Penipuan Robot Trading Fahrenheit, 1 Pelaku Masih Buron.(adam)
Polisi Bekuk 4 Pelaku Penipuan Robot Trading Fahrenheit, 1 Pelaku Masih Buron.(adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Seperti istilah yang sudah tak asing didengar, yakni "Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya pasti jatuh juga'.

Kira-kira, begitu lah kisah pelarian Hendry Susanto (HS), Bos Robot Trading Fahrenheit yang sebelumnya sempat menjadi buronan Kepolisian.

Adapun Hendry, berhasil dibekuk oleh tim Direktorat Tindak Pidama Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, setelah sebelumnya sempat menjadi buronan Polda Metro Jaya dalam kasus trading fiktif itu.

Kabar mengenai penangkapan HS ini pun dibenarkan oleh Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Whisnu Hermanan.

"Betul, sudah kita tangkap," kata Brigjen Whisnu saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (23/3/2022).

Wisnu menjelaskan, HS ditangkap di wilayah Jakarta pada hari Selasa (22/3/2022) kemarin.

"Ditangkap hari Selasa," terangnya.

Lebih lanjut, kini HS telah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri. Dan polisi masih terus melakukan pendalaman guna mengusut tuntas kasus trading abal-abal ini.

Sebelumnya, jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus penipuan berkedok robot trading Fahrenheit.

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Auliansyah Lubis mengatakan, keempat tersangka tersebut berinisial D, ILJ, DBC, dan MF.

"Masing-masing mereka ada yang sebagai direktur, kemudian pengelola rekening, ada yang sebagai admin web, kemudian satu lagi dia yang membuat konten kreatornya. Jadi mereka membuat konten konten di media sosial," kata Auliansyah dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (22/3/2022).

Terang Auliansyah, saat ini polisi masih mengejar satu pelaku lainnya yang melarikian diri dengan inisial HS.

"Dari pemeriksaan para tersangka, HS diketahui merupakan Direktur PT FSP Akademi Pro yang mengelola robot trading Fahrenheit," beber dia.

Adapun modus operandi yang digunakan para pelaku ini, tutur dia, para tersangka mengiming-imingi keuntungan kepada masyarakat untuk berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit.

Mereka juga menjanjikan melalui robot trading tersebut uang korban juga tidak akan hilang dan tidak mengalami kerugian.

"Jadi nanti robot ini bisa mengamankan uang masyarakat ini, tidak akan lose, tidak akan kalah, tidak akan hilang, jadi akan untung terus. Inilah akhirnya masyarakat tergerak untuk meletakan uangnya di robot trading tersebut," jelas dia.

"Jadi yang diiming-imingi oleh dia, mengajak masyarakat ayo tempatkan lebih banyak, keuntungannya akan lebih banyak didapat oleh member. Kalau ditempatkannya sedikit dalam depo tersebut maka ya kecil kita bagi dua saja," sambung dia.

Perwira menengah Polri itu menambahkan, keuntungan yang ditawarkan oleh para tersangka melalui robot trading ternyata hanya rekayasa semata.

Ia mengatakan, para tersangka bukan melakukan trading secara nyata, tetapi merekayasa sendiri grafik yang digunakan untuk memprediksi atau menebak harga sebuah aset naik atau turun pada jangka waktu tertentu.

"Jadi sebenarnya, misalnya di robot trading itu ada perusahaan-perusahaan mana yang kita mau ikut, tapi ini mereka bikin sendiri jadi naik turunnya itu (grafik). Itu semuanya fiktif mereka yang bikin, bukan permainan dengan saham," papar Auliansyah.

Selain itu, dia mengungkapkan, dalam menjalankan aksinya, para pelaku tersebut menggunakan pancingan slogan D4, yakni duduk, diam, dapat duit untuk menjerat para korbannya.

"Para pelaku menjelaskan kepada member, bahwa robot trading Fahrenheit memiliki slogan yaitu D4. Apa itu, duduk, diam, dapat duit," ungkap Auliansyah di Polda Metro Jaya, Selasa (23/3/2022).

Jelasnya, dengan slogan yang menjanjikan itu, membuat masyarakat semakin tergiur dan percaya untuk berinvestasi di robot trading itu.

"Nah, dengan ini yang mereka sampaikan kepada masyarakat sehingga masyarakat mungkin merasa yakin sehingga menempatkan uangnya di robot trading Fahrenheit ini," jelas dia. (Adam).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT