ADVERTISEMENT

Pakar: Luhut dan Cak Imin Licik dan Tebar Hoaks Soal Penundaan Pemilu

Selasa, 22 Maret 2022 11:31 WIB

Share
Luhut dan Cak Imin. (Foto: Diolah dari Google).
Luhut dan Cak Imin. (Foto: Diolah dari Google).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pakar Politik Jerry Massie menilai dua elite negara, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berupaya menggunakan cara licik menghembuskan wacana penundaan pemilu.

Dia mengatakan keduanya sama-sama menebar kabar kibul alias hoaks untuk meyakinkan publik bahwa penundaan pemilu murni datang dari masyarakat.

"Saya lihat banyak kelicikan dan muslihat. Mereka banyak menebar hoaks, contohnya klaim Luhut soal 110 juta orang itu," kata Jerry Massie kepada wartawan Selasa (22/3/2022).

Jerry menantang Luhut untuk buka-bukaan terkait big data yang dia klaim menampung aspirasi masyarakat untuk menunda pemilu. Jika hal tersebut tak terbukti, Jerry mengatakan Luhut sudah terang-terangan berbohong kepada publik.

Diketahui ada dua sosok yang menggaungkan soal 110 juta pengguna media sosial menurut big data ingin agar Pemilu 2024 diundur.

Salah satunya, yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau yang dikenal sebagai Cak Imin.

Jerry Massie mengatakan klaim kedua petinggi negara tersebut sudah dibantah oleh DPD RI.

Oleh sebab itu, dirinya menyebut Luhut Pandjaitan dan Cak Imin menebarkan hoaks terkait penundaan pemilu.

"Di atas 65,35 persen mayoritas menolak penundaan Pemilu. Padahal klaim sesat Luhut dan Cak Imin salah total! Saya bisa sebut fake news," katanya.

Menurut Jerry Massie, sebanyak 70,7 persen responden tidak setuju memperpanjang masa jabatan presiden. Sedangkan 74,3 persen responden menolak usulan tersebut karena faktor perekonomian.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT