Viral Kades Ngamuk, Ini Tanggapan RSUD Leuwiliang

Minggu 20 Mar 2022, 23:39 WIB
Kades Sadeng, Yanuar Lesmana saat mengamuk di RSUD Leuwiliang.(foto: tangkapan layar video viral)

Kades Sadeng, Yanuar Lesmana saat mengamuk di RSUD Leuwiliang.(foto: tangkapan layar video viral)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Usai viral tayangan video amatir seorang Kepala Desa marah-marah kepada petugas RSUD Leuwiliang, jajaran direksi RSUD milik Pemerintah Kabupaten Bogor itu angkat bicara.

Menurut Kasubag Umum RSUD Leuwiliang, Muhtar Lintang, warga yang mengembuskan napas terakhirnya di ruang IDG RSUD Leuwiliang tersebut sudah mendapat penanganan awal. 

“Karena memang emergency yah, sementara pada saat dilakukan tindakan, keluarga mendaftar, pada saat setelah tindakan itu tidak berhasil, kemudian pasien meninggal. Pada saat itu keluarga pasien yang mendaftar tadi tidak jadi mendaftar sehingga pasien di IGD meninggal tanpa status pasien RSUD. Karena gak daftar tuh dan memang meninggal di situ,” kata Muhtar kepada wartawan, kemarin. 

Menurut Muhtar, pada saat meninggal kebutuhannya adalah mobil jenazah bukan mobil ambulans. 

“Pada saat bersamaan mobil jenazah kami ada dua, pas ada jenazah yang harus diantar ke Cianten dan otomatis mobil jenazah tidak bisa digunakan pada saat itu,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Desa (Kades) Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor Yanuar Lesmana ngamuk di depan Ruang Isnstalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang karena diduga akibat pelayanan buruk, pada Rabu, 16 Maret 2022 lalu. 

Yanuar mengatakan, dirinya kecewa terhadap pelayanan RSUD Leuwiliang lantaran kesal tidak dipinjamkan mobil ambulans oleh pihak Rumah sakit. Bahkan aksi kades ngamuk itu viral videonya di grup perpesanan dan sosial media. 

“Pada waktu itu, Rabu, 16 Maret 2022 ada warga saya berinisial Y meninggal dunia. Secara SOP, mayat itu tidak boleh dibawa oleh mobil pribadi, harus pakai mobil ambulans dan saat itu kami melihat ada mobil ambulans nongkrong semua,” kata Yanuar Lesmana kepada wartawan, Kamis, 17 Maret 2022. 

Dirinya mengaku, saat pasien masih dalam keadaan koma dibawa ke RSUD Leuwiliang dan sempat didaftarkan ke IGD tersebut. Namun, saat pasien dinyatakan meninggal dunia. Sehingga, dirinya menanyakan perihal mobil ambulans kepada petugas yang ada di rumah sakit sekira pukul 16.00 WIB namun ia merasa tidak dilayani dengan baik. 

“Bicaranya semua lagi istirahat tidak bisa diganggu, apa seperti itu pelayanannya,” katanya. 

Yanuar Lesmana menyampaikan, atas hal tersebut dirinya merasa kecewa terhadap pelayanan rumah sakit terhadap seorang pasien yang merupakan warganya tersebut. Bahkan, dirinya meminta agar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memberikan tindakan tegas dan mengevaluasi kinerja pelayanan di rumah sakit tersebut. 

Berita Terkait
News Update