ADVERTISEMENT

Gangguan Listrik Tak Seberat Gangguan Tetangga pada Bini

Minggu, 20 Maret 2022 06:31 WIB

Share
Kartun Nah Ini Dia: Gangguan Listrik Tak Seberat Gangguan Tetangga pada Bini. (kartunis: poskota/ucha)
Kartun Nah Ini Dia: Gangguan Listrik Tak Seberat Gangguan Tetangga pada Bini. (kartunis: poskota/ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

GANGGUAN listrik PLN bikin kesal orang, tapi gangguan mulut dan tangan pada istrinya, bikin Harun (55) menjadi kalap. Maka demi dilapori Hermin (35) bahwa barusan dicolek-colek oleh Badrun (40) golok pun bicara. Dengan beberapa sabetan Badrun terpaksa dilarikan ke RS karena bahu somplak.

Rekening listrik selalu dibayar sebelum tanggal 20, tapi tiba-tiba listrik di rumah
mati petttt.....sampai beberapa jam. Bagaimana pelanggan tidak kesal. AC, dispenser, rice coker tak berfungsi. Paling sebel lagi ketika sedang mengetik dan belum disimpan di komputer, padahal sudah dapat satu folio lebih. Bagaimana PLN tidak diomeli pelanggan.

“Mbok kalau ada pemadaman itu kasih tahu dong!” begitu selalu keluhan pelanggan
PLN. Tetapi sesungguhnya gangguan listrik PLN itu tak seberat gangguan mulut dan
tangan tetangga pada istrinya. Ini dialami oleh Harun warga Singkawang Selatan,
Kabupaten Singkawang, Kalbar. Banyak orang punya bini cantik seperti dirinya, tapi
ancaman tak seberat yang dialami. Padahal Hermin istrinya ini orang biasa bukan artis atau selebritis yang hanya kentut saja pada diliput.

Hermin memang orang cantik kelas akar rumput, usianya njomplang dengan
Harun, terpaut sampai 20 tahun. Ini kan seperti bapak dan anaknya. Tapi rezeki dan jodoh kan misteri Sang Pencipta. Karenanya Harun minta warga dan tetangga tak perlu baper dan gagal fokus setip melihat istrinya yang aduhai itu. “Biar jelek, syukuri saja istrimu. Kalau tidak mau bersyukur siksa Allah amat pedih,” kata Harun mendalil macam ustaz.

Harun memang orang kaya di kampung itu, dan uang kan bisa menguasai segalanya.  Hermin yang kala itu janda, dikipasi dengan uang merah segepok, bagaimana
tak tergiur? Maka begitu dilamar tanpa pakai pendekatan dan lobi-lobi politik, langsung saja mau dibawa ke KUA untuk nikah resmi. Sebetulnya bisa saja menggelar resepsi di gedung mewah, tapi di masa pandemi kan harus jaga jarak dan dilarang pesta. “Yang penting eksekusi bukan resepsi,” begitu kata Harun pada akhirnya.

Nah, sejak istrinya diboyong ke rumah, gosip mulai berseliweran. Pasti ini kisah
Siti Nurbaya di masa milenial, maksudnya kawin paksa, karena yang demen mertua alias orang tua Hermin. Atau bisa saja Harun main guna-guna, bakar kemenyan sampai 1 kwintal, sehingga Hermin langsung terkiwir-kiwir. Atau bisa juga Hermin memang wanita materialistis, yang penting benggol bukan bonggol!

Jika sekadar gosip begituan Harun tak ambil pusing. Tapi dia dapat laporan dari
Hermin bahwa tetangganya yang bernama Badrun sungguh kelewatan hampir seperti
Kadrun. Dia tak hanya nyinyir mulut, tapi tangan suka colak-colek macam kondektur
biskota. Melihat Hermin mau atau pulang belanja ke warung, tahu-tahu pantatnya ditowel Badrun sambil ngomong nakal, “Aduh kentel juga ini barang! Godain gue dong!”

Sekali dua kali Hermin masih diam, belum mengadu ke suami. Tapi karena
Badrun semakin agresip, bahkan mulai mau menjamah daerah “cagar alam” sekitar dada, Hermin pun mengadu pada suaminya. Tentu saja Harun marah, ini kan wilayah
domainnya, kenapa mau diintervensi pihak lain? Dan dia tahu, dari dulu lelaki satu ini
memang golongan kelompok lambe turah.

Serta merta Harun ambil golok, hendak kasih pelajaran pada Badrun. Dasar milik,
“rezeki” takkan lari ke mana. Pas dia menenteng golok kok melihat Badrun naik motor
langsung dicegat dan diklarifikasi atas kerajinan mulut dan tangan Badrun atas Hermin salama ini. “Halah, cuma bercanda kok Oom. Maaf kalau begitu...,” kata Badrun karena ngeri melihat suami Hermin menenteng golok.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT